FOKUS JATENG – SRAGEN – Suasana duka menyelimuti rumah orang tua Wami Windasih (19), tenaga kerja wanita (TKW) asal Dusun/Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen, Kamis 26 Oktober 2017. Para pelayat terus berdatangan di rumah korban kecelakaan bus maut di Malaysia tersebut. Wami sendiri berangkat ke negeri seberang secara legal melalui PJTKI Sragen PT Balanta Budi Prima.
”Wami berangkat tanggal 23 September 2017. Anak saya merantau memang mengadu nasib membantu perekonomian keluarga,” tutur Suparmi, Ibunda Almarhumah Wami, ketika ditemui di rumahnya.
Baca juga: Kepulangan Jenazah Wami Windasih Jumat Turun di Bandara Adisucipto Jogjakarta
Sebelum berangkat hingga meninggal dunia akibat kecelakaan, keluarga tidak mempunyai firasat apapun. Setiap hari selama Wami berada di Malaysia, keluarga beraktivitas normal berjualan di pinggir jalan. ”Saya jualan ceto, semacam lontong dan bapak (Wagiyono) sering sakit,” tutur dia.
Dikatakan, pihak PT Balanta Budi Prima juga sudah datang dan berjanji untuk membantu pihak keluarga. Sementara jenazah Wami rencana tiba di Bandara Adisucipto Jogjakarta Jumat 27 Oktober 2017 sekitar pukul 06.00 WIB. ”Disemayamkan di rumah duka dulu, baru dimakamkan,” terang Kepala Desa (Kades) Kandangsapi Suharno.
Wami sendiri meninggal dunia di Malaysia setelah bus karyawan yang ditumpangi terlibat kecelakaan dengan bus karyawan lainnya. Korban merupakan satu dari tujuh karyawan yang meninggal dunia dalam kecelakaan tragis tersebut.
Baca juga: Wami Windasih, Korban Kecelakaan Bus Maut di Malaysia. Ini Tujuan Mulianya Jadi TKW…