FOKUS JATENG – SRAGEN – Pasar Sumberlawang, Sragen, direnovasi dengan kemasan bangunan lebih megah dan mewah. Meski perencanaan cukup bagus, namun kini menjadi perhatian anggota DPRD Sragen. Sebab saat ini mengalami keterlambatan progres pekerjaan.
Selain itu, para pedagang dan konsumen juga mengeluhkan terkait kondisi pasar darurat yang becek akibat sudah mulai turun hujan. Ketua Komisi II DPRD Sragen Sri Pambudi menyesalkan keterlambatan progres salah satu pasar terbesar di Sragen tersebut. Pihaknya berencana akan memanggil dinas terkait.
”Terakhir Pasar Kebonromo terjadi keterlambatan dan terkena pinalti. Kita tidak ingin seperti itu. Kalau terakhir informasi yang kami dapat pekerjaan sudah telat sekitar 5 persen,” bebernya Rabu 1 November 2017.
Dinas teknis sempat menyampaikan ada keterlambatan soal pembetonan. Ketika sampai hari ini terjadi SP 1, pihaknya meminta kontraktor bekerja dengan profesional. Pihaknya akan melakukan koordinasi lagi pada Senin 6 November 2017 dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen.
”Kami khawatir ada Pasar Kebonromo jilid 2,” sesal dia.
Sementara itu, Kepala Disperindag Sragen Untung Sugihartono mengaku belum sampai pada tahap Surat Peringatan (SP 1) pada pelaksana pembangunan Pasar Sumberlawang. Progresnya terakhir tanggal 29 Oktober mencapai 50,924 persen dari realisasi rencana 53,421 persen.
”Keterlambatan selisih sekitar 2 persen, ini belum sampai SP1 karena keterlambatan lebih dari 10 persen,” tandasnya.
Selain itu, Untung juga menjelaskan terkait keluhan warga soal kondisi pasar darurat. Pihaknya mengakui memang becek, namun dia meminta pedagang berinisiatif untuk menguruk bagian yang becek. ”Soal uruk, itu inisiatif masing-masing pedagang. Karena memang pasar darurat,” tutur dia.