FOKUS JATENG – BOYOLALI – Untuk mendukung percepatan target Universal Access Sanitasi 2019, diperlukan upaya peningkatan akses masyarakat terhadap air minum layak dan sanitasi yang aman, layak dan berkelanjutan. Salah satu kegiatan pokok yang penting, yakni mengupayakan desa/kelurahan stop buang air besar sembarangan (BABS) atau open defecation free (ODF).
Tahun 2017, Pemprov Jawa Tengah (Jateng) mendorong tujuh kabupaten/kota sudah berpredikat ODF. Salah satunya Kabupaten Boyolali yang saat ini menjalani verifikasi dari Provinsi Jawa Tengah.
”Verifikasi bukan akhir program, ini langkah awal mencapai universal Acess 2019. Boyolali jika lolos verifikasi harus mampu meningkatkan akses jamban sehat menjadi 91 persen. Di mana akses jamban sehat saat ini baru 67,04 persen,” terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo, dalam acara penerimaan tim verifikasi Stop BABS di Pendapa Alit Rumah Dinas Bupati Boyolali, Kamis 2 November 2017.
ODF merupakan sebuah proses membangun peradaban dalam membangun perilaku atau membangun suatu sejarah. Melalui verifikasi dengan serangkaian kegaitan penilaian diharapkan mampu merubah perilaku. Selain itu juga perlunya komitmen bersama mempertahankan capaian dan meningkatkan kualitasnya.
”Memberi jamban tanpa mengubah perilaku tidak akan berhasil. Intinya perilaku harus dirubah. Jika masih ada perilaku tersebut, lambat laun harus dirubah,” imbuh Yulianto.