FOKUS JATENG-BOYOLALI-Calon perangkat desa (perdes) di Kabupaten Boyolali mengikuti ujian serentak mulai Senin 6 November 2017 hingga Selasa 7 November 2017. Penyelenggaraan ujian ditempatkan di wilayah kecamatan masing-masing. Seperti yang digelar di Kecamatan Banyudono, ditempatkan di SMPN 1 Banyudono.
Ujian di hari pertama meliputi pengetahuan agama, Pancasila, UUD 1945 beserta perubahannya , dan Bahasa Indonesia. Lantas di hari kedua meliputi Matematika dan tentang pemerintahan desa. Pemantauan ujian tertulis ini dari muspika setempat. ”Hari ini ujian tertulis,” kata Camat Banyudono Wagino.

Ujian tertulis perangkat desa di Boyolali mendapat pengawasan intensif Senin 6 November 2017. (credit-Dok.%20Diskominfo%20Boyolali/Fokusjateng.com)
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali Purwanto mengatakan, calon perdes yang mengikuti ujian cukup besar. Sebab, banyak warga yang ingin mengabdikan diri terhadap desanya. ”Ini karena pengisian perangkat desa terakhir sudah lama sekali dilaksanakan. Makanya peminatnya cukup besar untuk kali ini,” jelas dia.
Peserta yang mengikuti ujian perdes mencapai 2.344 orang. Yakni calon kepala dusun (kadus) 392 orang, calon sekdes 1.061 orang, dan kaur 568 orang, serta pendaftar kasi 412 orang. ”Kalau formasi yang tersedia untuk sekdes 237 formasi, kadus 147 formasi dan kaur 179 formasi serta kasi sebanyak 124 formasi,” papar Purwanto.
Tim penguji berasal dari Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah (Dikdas dan LS), guru SMP dan SMA di masing- masing 19 kecamatan. Mereka akan menilai kemampuan calon perangkat desa. Calon perangkat desa harus menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan oleh tim penguji, baik yang berkaitan dengan pengetahuan umum dan pengetahuan bidang sesuai jabatan yang diinginkan.