FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Ribuan warga Karanganyar tumpah ruah di Jalan Lawu, Sabtu sore 11 November 2017. Mereka mengikuti kirab budaya dengan mengarak berbagai hasil bumi pertanian. Hasil bumi itu menjadi bahan asesoris dan ornamen modivikasi kendaraan.
Menariknya, ketika sampai finish, hasil bumi tersebut diperebutkan di depan gedung DPRD Karanganyar. Armada hias pengangkut buah-buahan paling diminati warga. Misalnya gunungan pisang setinggi dua meter yang dipersembahkan Kecamatan Jenawi.
Selain itu, seluruh durian montong di dua mobil milik Kecamatan Kerjo ludes diperebutkan. Warga seakan mengesampingkan bakal tergores kulit si ’raja buah’, asalkan bisa menyantap secara cuma-cuma hasil panen itu.
Arak-arakan sayuran asal kecamatan lainnya tak kalah menarik perhatian. Semua disedekahkan ke warga, seperti terung, wortel, kol, dan juga umbi-umbian. Total terdapat 200 lebih kendaraan modifikasi melaju pelan di depan panggung kehormatan depan gedung DPRD Karanganyar.
Di panggung itu, seluruh pejabat melambaikan tangannya tanda suka cita menyambut para peserta karnaval dalam rangkaian memeriahkan HUT seabad Karanganyar ini. Tak terkecuali Bupati Juliyatmono, Wabup Rohadi Widodo dan para pimpinan forkopimda.
”Pawai mobil hias ini memunculkan potensi unggulan pertanian. Ada jambu, durian, bawang, macem-macam agro. Ini untuk menyemangati petani kita dan menjadi obyek kunjungan siapa pun. Saya kira itu (berebut berkah) lambang kemakmuran,” katanya.
Masyarakat selain ’ngalap berkah’ hasil panen juga berkesempatan menyaksikan wujud nyata keberhasilan Pemkab Karanganyar. Salah satunya kirab mobil hardtop pembawa piagam dan piala Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha.
Penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat kepada kepala daerah yang dianggap berhasil merealisasi janji kampanyenya itu diterima Bupati Juliyatmono di Jakarta, Jumat (10/11) lalu. ”Penghargaan ini kado istimewa di ulang tahun ke-100 Kabupaten Karanganyar,” katanya.
Pada karnaval tahun ini, panitia sengaja menata peserta supaya efektif dan efisien waktu. Sejak dimulai pukul 13.00 WIB, pawai sepanjang 3 kilometer itu rampung tepat pukul 16.00 WIB. Ruas Jalan Lawu mulai alun-alun sampai simpang empat pegadaian tidak ditutup total, namun menyisakan separuh untuk arus lalu lintas dari barat ke timur. Sedangkan lalu lintas dari pegadaian menuju panggung kehormatan ditutup total.