FOKUS JATENG-SRAGEN-Pergantian musim kemarau ke musim hujan dibarengi dengan musim buah. Momen seperti ini menjadi berkah bagi pedagang buah dadakan. Seperti yang terlihat di jalan raya Sragen-Batu Jamus yang berjualan aneka ragam buah, seperti rambutan, durian, dan lain sebagainya.
Salah satu pedagang rambutan Sari Asih (29), mengatakan, berjualan rambutan hanya musiman. Sehari-hari dia hanya ibu rumah tangga. ”Iya, ini mumpung ada peluang saja. Mumpung lagi musim rambutan, saya ikutan jualan,” tutur warga Dusun Manisrengo, Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen, ini kepada fokusjateng.com, Selasa 14 November 2017.

Seorang pedagang rambutan sedang memilah di lapaknya Jalan Raya Sragen-Batu Jamus, Selasa 14 November 2017. (credit-Huriyanto/Fokusjateng.com)
Dia menjual buah asli dari hasil kebun sendiri. Namun dia juga membeli dengan partai besar buah milik tetangga dan kemudian dijual kembali. Setiap hari, mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, mampu menjual di atas 50 kilogram rambutan. ”Perikatnya saya jual Rp 6.000 sampai Rp 7.000,” terang dia.
Hasil penjualan buah rambutan ini bisa menopang ekonomi sehari-hari. Rata-rata penghasilan di atas Rp 200 ribu per hari. ”Banyak yang mampir Mas. Paling banyak warga yang mau bepergian ke objek wisata di Karanganyar,” jelasnya.