Kasus Pembunuhan, Kasir Rumah Makan Dapoer Kalimi Boyolali Mumun Ditusuk Dua Kali Dalam Kondisi Tidur Telungkup

Novan, tersangka kasus pembunuhan harus dipapah saat menjalani rekonstruksi di warung makan Dapoer Kalimi, Boyolali, Kamis 16 November 2017. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Aksi pembunuhan di warung makan Dapoer Kalimi, Jalan Pandanaran No. 252, Boyolali direkonstruksi Kamis 16 November 2017. Novan Setya Pradana (24), pelaku pembunuhan terbilang sadis saat menghabisi nyawa korban, Siti Munawarotun alias Mumun (17). Mumun sendiri adalah kasir di rumah makan setempat.

Saat melancarkan aksinya itu, Novan menusuk korban sebanyak dua kali. Aksi brutalnya itu dilakukan saat korban masih dalam posisi tidur telungkup. Jalannya rekonstruksi, bermula dari kedatangan tersangka dengan mengendarai sepeda motor. Dia dengan mudah masuk ke rumah makan itu karena pintu depan tidak dikunci.

Lantas di dalam rumah makan, dia melihat korban sedang tidur telungkup dan di samping kirinya terdapat dua unit handphone (HP). Tersangka kemudian ke meja kasir dan mengambil uang di laci. Selanjutnya dia menuju ke dapur dan mengambil pisau yang berada di rak bawah meja.

Setelah mengambil pisau, tersangka menuju ke pintu sebelah selatan yang merupakan akses keluar warung dan membuka kunci pintu tersebut. Namun dia tidak langsung lari keluar, tetapi kembali ke dalam, ke tempat korban tidur. Tersangka langsung mengambil dua telepon seluler disebelah korban.

Saat tersangka mengambil HP, korban terbangun dan berusaha berontak mempertahankan telepon selulernya. Saat itulah, tersangka langsung menghujamkan pisau dapur yang dibawahnya ke tubuh korban. Korban yang masih dalam posisi tidur telungkup itu ditusuk sebanyak dua kali. Tusukan pertama mengenai bahu kiri korban. Lalu menusuk lagi ke arah leher korban bagian kiri.

 

Rekonstruksi kasus perampokan disertai pembunuhan itu berlangsung di rumah makan Dapoer Kalimi, Jalan Pandanaran No. 252 Boyolali. Reka ulang berlangsung sekitar satu jam, mulai pukul 12.40 WIB. Saat menjalani rekonstruksi, tersangka pun harus dipapah petugas karena luka tembak di kakinya yang belum sembuh. Ratusan warga menyaksikan jalannya reka ulang itu. Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi, memantau langsung rekonstrksi tersebut.

“Ada 23 adegan, dari kedatangan tersangka ke rumah makan ini hingga dia pergi. Kemudian korban ditemukan oleh saksi, sudah tergeletak di depan rumah makan,” jelas kapolres di lokasi rekonstruksi.