FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Cuaca ekstrem yang sulit ditebak akhir akhir ini rawan menimbulkan bencana alam. Hal tersebut membuat jajaran Polres Karanganyar dan instansi terkait meningkatkan kewaspadaan dan menggelar Apel kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Ratusan sukarelawan dari berbagai satuan ikut hadir dan berpartisipasi dalam apel yang digelar di Mapolres Karanganyar, Selasa 21 November 2017.
”Kami sangat mengapresiasi kesungguhan para sukarelawan dari instansi pemerintah maupun organisasi masyarakat di bidang tanggap darurat bencana. Dalam apel ini, semuanya disiapkan. Dari Polri dibantu TNI dan BPBD serta Satpol PP,” kata Kapolres Karanganyar AKBP Henik Maryanto kepada wartawan usai cek sarpras.
Penyiapan sukarelawan dari berbagai satuan untuk memastikan mereka mengenal alur koordinasi. Kapolres mengatakan semuanya bisa langsung bergerak sesuai ranah penanganan kebencanaan tanpa perlu menunggu dikomando. Di Karanganyar, lokasi rawan longsor, banjir dan angin kencang telah terpetakan. Berdasarkan kejadian akhir-akhir ini, tingkat kerawanannya meningkat.
”Sudah dilakukan simulasi bencana. Saat ini lebih menitikberatkan pada preventif, imbauan dan sebagainya. Rekan dilapangan, Camat, Danramil, dan Kapolsek diperintahkan menginventarisasi ancaman bencana alam,” katanya.
Polres memiliki potensi SAR yang siap bergabung ke posko bersama pemda dan TNI saat dibutuhkan sewaktu-waktu. Polres Karanganyar memastikan sarprasnya cukup meliputi kendaraan taktis berisi perlengkapan komplit.
Sementara itu Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nugroho Budi Santoso mengatakan peta rawan bencana menunjukkan jelas wilayah rentan terimbas longsor dan banjir. Disebutnya, wilayah rawan longsor seperti Ngargoyoso, Karangpandan, Matesih, Tawangmangu, Jenawi dan Jatiyoso. Sedangkan langganan banjir di Kebakkramat, Gondangrejo dan Jaten.
”Ada wilayah prioritas pantauan longsor di Gerdu, Karangpandan. Rekahannya bertambah. Warga di sana harus mengantisipasi longsor dengan menutup rekahan itu,” katanya.
Perkiraan hujan hingga Januari mendatang diprediksi makin intens. Sejak Oktober lalu, tercatat longsor di beberapa titik dengan kondisi bervariasi. ”Ada satu posko banjir, tiga posko longsor dan satu posko induk. Sekarang sedang menyiapkan SK bupati tentang siaga bencana,” katanya.