FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Supardjo, mantan guru SDN Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, kini sudah lanjut usia (lansia). Sehari-hari kini terbaring di atas dipan rumahnya dan hampir tidak bisa aktivitas. Guru lansia ini cukup istimewa, lantaran sudah berhasil mendidik anak didiknya yang kini menjadi ”orang”.
Hal ini mengingat saat masih muda dulu, hidupnya diwakafkan untuk mencerdaskan anak didiknya. Supardjo sebagai guru di SDN Ngijo, Tasikmadu dan karirnya hingga menjadi kepala SDN 1 Bolong, Karanganyar. Lantas pensiun pada 1999.
Mungkin tidak banyak orang tahu pria itu telah mengantarkan puluhan atau mungkin ratusan orang menjadi abdi negara. Seperti halnya Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono adalah salah satu siswa Supardjo. Beberapa saat yang lalu, orang nomor satu di Polda Jateng itu mengunjungi Supardjo.
”Pak Condro ke sini. Itu bapak (Supardjo) masih bisa aktivitas. Mengobrol di depan, di kursi. Bapak masih ingat Pak Condro siapa. Bapak cerita waktu Pak Condro masih jadi muridnya di SDN Ngijo,” kata anak bungsu Supardjo, Sigit Septiawan, saat berbincang dengan wartawan di ruang keluarga, Rabu 22 November 2017.
Sigit menuturkan, kondisi suami Suparni (60) itu menurun sejak satu tahun lalu. Supardjo tidak dapat beraktivitas dan berbicara seperti sebelumnya. Dia hanya dapat duduk sembari bersandar. Kondisi itu jelas jauh berbeda saat Supardjo masih muda.
”Bapak itu guru kelas. Tetapi serabutan nyambi-nyambi guru lainnya. Kalau ada kelas kosong, ya bapak yang mengajar. Waktu jadi kepala sekolah itu, bapak masih mengajar Bahasa Jawa,” cerita Sigit.
Sigit mengingat saat ditanya apakah bapaknya pernah bercerita tentang sejumlah murid yang berkesan. “Bapak itu keras sama anak [murid] yang nakal. Tetapi kalau Pak Condro itu kata bapak anaknya bagus, pintar, begitu kata bapak. Makanya bapak ingat dan senang dengan beliau. Kata bapak, Pak Condro itu manut. Bapak bisa cerita sama saya. Pak Condro itu murid ku waktu kecil itu begini-begini,” tutur Sigit menirukan cerita bapaknya.
Tetapi, momen Supardjo bercerita tentang murid-muridnya tidak bisa terulang kembali. Sigit menyampaikan sejumlah murid Supardjo pernah datang ke rumah saat momen tertentu, seperti Hari Raya Idul Fitri. “Ada yang jadi tentara, dokter bedah, Pak Condro itu. Kalau murid bapak yang jadi guru itu banyak,” ujar dia.
Lelaki yang tinggal di Tadahan RT 001/RW 003, Kelurahan Bolong, Kecamatan Karanganyar, itu mengaku bahagia dikunjungi orang penting. Dia bangga sekaligus terharu karena sejumlah murid bapaknya masih mengingat jasa orang tuanya. “Bagi kami, anggota keluarga bapak ini jelas senang. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Terima kasih banyak,” ungkap dia.