Usai Upacara HUT PGRI, Para Siswa SMPN 2 Boyolali Tahan Guru Tak Masuk Kelas. Ini yang Dilakukan…

Para siswa SMPN 2 Boyolali secara bergiliran sungkem kepada guru usai upacara HUT PGRI dan HGN, Sabtu 25 November 2017. (Ichwan Prihantoro/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengungkapkan rasa hormat pada momentum Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh setiap 25 November. Kali ini ratusan siswa SMPN 2 Boyolali serentak membacakan puisi untuk guru hingga  sungkeman. Bahkan setiap siswa kelas memberikan bingkisan untuk guru kelasnya.

Salah satu guru SMPN 2 Boyolali terisak saat menerima sungkem dari para siswa Sabtu 25 November 2017. (credit-Ichwan%20Prihantoro/Fokusjateng.com)

Kegiatan ini digelar di halaman sekolah setempat Sabtu 25 November 2017. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada guru yang selama ini mendidik para siswa hingga memiliki karakter yang kuat.

Saat aksi sungkem berlangsung, tak sedikit siswa maupun guru yang terharu hingga meneteskan air mata. Tanpa diduga, salah satu guru berdiri membacakan puisi untuk para siswa. Kondisi ini menambah suasana semakin terhanyut dalam haru.

Para siswa SMPN 2 Boyolali membentangkan spanduk besar dengan semboyan Aku Bangga, Guruku Teladan Sabtu 25 November 2017. (credit-Ichwan%20Prihantoro/Fokusjateng.com)

Kegiatan sungkeman ini merupakan gagasan para siswa, usai upacara HGN, sebagian dari mereka langsung mengeluarkan kursi dari dalam kelas. Kemudian mempersilakan para guru untuk duduk.

Sementara ratusan siswa lainnya serentak membaca puisi terima kasih pada para guru, merekapun membawa bunga yang akan di berikan kepada para guru. ”Kegiatan ini memang kami rencanakan, sebagai ucapan terima kasih kepada para guru yang telah membimbing kita,” kata Kartika, salah satu siswa kelas 9.

Nanda, salah satu siswa kelas 9 lainnya mengaku sangat senang dan terharu. Ia menyebut, jasa guru tidak bisa digantikan, dan kegiatan ini setidaknya bisa memberikan rasa hormat kepada sang guru. ”Usai sungkem jadi terharu, kami ingat belum bisa seperti yang diharapkan oleh guru, tapi senang karena kami bisa menunjukkan hormat kepada para guru kami,” ucapnya.

Kepala SMPN 2 Boyolali Sarjono Putut Mardianto mengatakan, secara spontanitas usai upacara PGRI anak-anak menahan para guru agar tidak kembali ke kelas. Mempersilakan para guru duduk dan menerima sungkem para siswa.

”Kegiatan sungkem ini salah satu bentuk anak-anak yang selalu menghormati guru yang telah membimbingnya. Kami berterimakasih karena siswa masih menghargai kami sebagai guru. Kami selalu berdoa agar mereka sukses dan mengharum nama baik keluarga, agama dan bangsa,” kata Putut.