Muhammad Sarno, Kembangkan Usaha Roti Tawar di Kabupaten Sragen. Ini Kisahnya…

Muhammad Sarno dan istri di pabrik roti yang dikembangkannya Senin 27 November 2017. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Muhammad Sarno (37), warga Dusun Dengkengan, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen, ini sudah tidak asing di kalangan pedagang kecil di Kabupaten Sragen. Sebab, pria yang akrab disapa Gondrong ini adalah pengusaha sekaligus pemilik pabrik roti tawar. Setiap harinya, roti tawar produksinya menjadi langganan pedagang roti bakar.

Kisah hidupnya sampai menemui kesuksesan ini tidaklah mudah. Sebab lulusan MTs Negeri Karanganyar tahun 1998 ini harus jatuh bangun merintis usahanya ini. Yakni semula membanting tulang dan kerja keras di sebuah pabrik roti yang sama di Kabupaten Karanganyar selama dua tahun.

Lantas bersama teman-temannya mulai merancang membuat pabrik sendiri dengan cara membangun usaha dengan patungan. Itu dilakukan setelah menguasai ilmu pembuatan roti dari pabrik yang sebelumnya ditempati. Sekitar tahun 2006, Sarno bersama keempat temannya mulai menjalankan usaha pabrik roti dan berjalan sukses.

Lantaran cukup lancar usahanya, lantas dia membangun pabrik roti sendiri bersama sang istri, Denik Idriati (31) sekitar tahun 2008 di Kecamatan Tanon. Semula diawali dengan mengontrak rumah. Berjalan sekitar setahun, pasangan suami istri ini membeli tanah dan rumah di Dengkengan, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen. ”Beli rumah hasil usaha membuat roti,” katanya Senin 27 November 2017.

Meski sudah cukup sukses membuat pabrik roti tawar, namun Sarno ingin mengembangkan usahanya. Yakni menjajakan roti bakar dengan berbagai rasa di simpang empat Gabugan, Tanon, Sragen. ”Roti bakar saya ini sudah banyak cabangnya,” tutur bapak dua anak ini, yakni Sarno dikarunia dua putri, yakni Devita Septi Arum Setiowati (13) dan Destia Nurin Almakusna (8).