FOKUS JATENG-BOYOLALI-Masyarakat Boyolali diajak turut menjaga kebersihan dan kelestarian sungai. Kebersihan selain mendukung keindahan, juga sarana menyehatkan masyarakat.
”Jangan hanya dibebankan kepada pemerintah lewat petugas kebersihan saja. Jadi, kami mengajak seluruh masyarakat Boyolali menjaga kebersihan sungai bersama-sama,” kata Wakil Bupati (Wabup) Boyolali M. Said Hidayat, di sela apel siaga dan pengukuhan kepala sekolah sungai di Kali Gede, belakang Kantor Bank Boyolali, Boyolali Kota, Minggu 26 November 2017.
Relawan membersihkan Kali Gedhe Boyolali Kota usai apel siaga kebersihan lingkungan Minggu 26 November 2017. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)
Warga sekitar dipimpin Lurah Siswodipuran Shanti Mulia Dewi juga turut serta membantu kegiatan bersih-bersih tersebut. Sampah yang terkumpul langsung dibawa ke tempat penampungan akhir (TPA) di Desa Winong, Kecamatan Boyolali Kota.
Dalam kesempatan tersebut, wabup melantik Sri Ardiningsih sebagai kepala sekolah sungai. Wabup juga melantik 11 komunitas sungai. Antara lain, Komunitas Sungai Boyolali, Komunitas Kompos Desa Cepokosawit (Kecamatan Sawit) dan Komunitas Pagerbumi (Kecamatan Ampel).
Wabup menegaskan, kegiatan apel sengaja dipusatkan di Kali Gedhe. Hal ini mengingat sungai tersebut memiliki kaitan erat dengan berdirinya Boyolali. Di mana Ki Ageng Pandanaran dalam perjalanannya juga sempat singgah di sungai tersebut. ”Kami harapkan, dari Kali Gedhe inilah tumbuh semangat untuk cinta lingkungan, cinta kebersihan sungai,” ujar dia.
Kepala Sekolah Sungai Sri Ardiningsih mengatakan, komunitas tak hanya berhenti dengan pelantikan semata. Justru hal ini menjadi awal terbentuknya kesadaran masyarakat mencintai lingkungan. ”Ayo cintai sungai kita,” ajak sekda Boyolali ini.
Usai apel, wabup dan Sri Ardiningsih bersama perwakilan relawan menebarkan benih ikan di Kali Gedhe. Diharapkan, ikan bisa menjadi besar dan bermanfaat bagi masyarakat. Keberadaan ikan sekaligus menjadi indikator kebersihan sungai.