Program CSR Membangun Kerjasama Pemkab Boyolali dengan Pelaku Usaha

Wabup Boyolali M. Said Hidayat menyampaikan sambutan di acara workshop peran pelaku usaha dalam penyaluran program CSR, Selasa 28 November 2017. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. namun juga perlu adanya keterlibatan dan sinergitas dengan masyarakat dan perusahaan (pelaku usaha). Dalam rangka penanggulangan bencana tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menjalin kerjasama dengan menyelenggarakan Workshop Pengembangan Corporate Social Responsibility (CSR).

Diikuti oleh sekitar 38 pelaku usaha di wilayah Boyolali, workshop bertempat di Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP3D), Selasa 28 November 2017. ”Suatu upaya untuk lebih meningkatkan hubungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dengan perusahaan yang berada di wilayah Boyolali,” ungkap Ketua Pelaksana Bambang Sinungharjo.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Boyolali M. Said Hidayat menjelaskan, kemungkinan bahwa bencana bukan hanya berasal dari letusan Gunung Merapi. Melainkan masih ada potensi lainnya seperti tanah longsor maupun banjir yang terjadi di beberapa wilayah Boyolali. Wabup juga meminta semua pihak baik itu dari jajaran Pemkab Boyolali, masyarakat serta pelaku usaha mampu meng-handle pada saat bencana terjadi.

”Kerjasama dan koordinasi yang baik, mampu menciptakan suatu iklim penanggulanggan yang optimal baik itu pra-bencana, tanggap bencana, maupun pasca bencana,” harap wabup.

Melihat wilayah Boyolali yang memiliki 19 kecamatan, penanggulangan bencana tidak hanya akan terpusat ataupun menumpuk pada satu titik saja. Upaya pemetaan wilayah sesuai dengan lokasi usaha, diharapkan mampu memecah bantuan apabila terjadi bencana sehingga dapat cepat tertangani.

”Ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial kita bersama. Pelaku usaha juga saya harapkan mampu berperan sesuai dengan kapasitas, kondisi, maupun jangkauan lokasi,” ujarnya.