FOKUS JATENG – SRAGEN – Langkah antisipatif warga Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, patut diapresiasi saat gelaran pemilihan kepala desa (pilkades) Rabu 6 Desember 2017. Sebab, mereka menutup akses jalan masuk kampung menggunakan portal dan menjaganya. Alasannya, untuk mengantisipasi botoh dan demi keamanan selama pilkades.
Salah satu warga Dusun Mungkung, Desa Jetak, Mulyanto mengatakan, penutupan dilakukan dua malam. Penutupan tersebut untuk menjaga stabilitas keamanan kampung mendekati pilkades. ”Jadi yang ditutup ini dua dusun, Mungkung dan Ngepos untuk keamanan saja,” katanya.
Warga juga berjaga dan tidak ada gangguan fasilitas publik. Jika warga sekitar mau keluar atau masuk akan dibukakan portalnya. ”Jika orang asing akan ditanya tujuan dan kepentingannya, tentunya diawasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman menyatakan siap mengawal pesta demokrasi yang ada di desa-desa penyelenggaraan pilkades. Ada 10 desa yang menggelar pilkades mendapat bantuan pengamanan 484 personel, dibantu Brimob dan TNI. ”Konsep pengamanan ini kolaborasi kepentingan terkait,” ujarnya.
Terkait penutupan akses ini, kata dia, merupakan pola pengamanan masyarakat. Sebab, masyarakat menjadi bagian dari pola pengamanan. Masyarakat mampu menjadi polisi untuk dirinya sendiri. ”Itu merupakan tindakan preventif yang kita dorong sejak kemarin. Kerja sama yang baik pada pengampu kepentingan keamanan dan masyarakat,” ujar kapolres.
Sedangkan Dandim 0725/Sragen Letkol Arh Camas Sigit Prasetyo ikut mem-back up kegiatan pengamanan yang dilakukan Polri. ”Sesuai dengan permintaan Polri, selama masih ada dari Polri kita back-up,” kata dia.