Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur di Boyolali Merangkak Naik

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Mendekati malam pergantian tahun, harga komoditas pangan telur ayam merangkak naik. Kenaikan harga dipicu meningkatnya permintaan masyarakat.

Kenaikan harga sudah terjadi sejak sepekan lalu. Secara bertahap harga telur yang semula Rp 15.000 – Rp 17.000/kg, naik menjadi Rp 22.500/kg. Bahkan, diperkirakan kenaikan harga akan terus terjadi hingga awal tahun 2018 mendatang.

Seperti dikemukakan Sunsat (45), pedagang toko kelontong di Desa Canden, Kecamatan Sambi, kenaikan harga terjadi sejak 10 hari yang lalu. Kenaikan harga ini disebabkan harga jual dari peternak sudah tinggi. ”Namun kenaikan harga tidak berdampak terhadap permintaan. Setiap hari saya bisa menjual 50 kg telur ayam,” katanya Senin 11 Desember 2017.

Erfak Darojat, salah seorang peternak ayam Layer dari Desa Canden, Kecamatan Sambi mengatakan sejak dua pekan ini harga telur mulai merangkak naik, dari Rp 15.000/Kg menjadi Rp 17.000/Kg. ”Hari ini menjadi Rp 22.000/Kg,” jelas dia.

Menurutnya, naiknya harga telur ini disebabkan banyak permintaan masyarakat jelang tahun baru . Banyak masyarakat juga yang menggelar hajatan.

Sementara informasi dari E-Pangan, Dinas ketahanan pangan (DKP) Boyolali, menyebutkan harga telur ayam Rp 20.415/ kg, daging Ayam Rp 28.610/kg, dan daging sapi Rp 97.500/kg, ikan lele Rp 21.275/kg, ikan nila Rp 31.180. Sedangkan untuk komoditas cabai Rp 29.220/kg untuk cabai Kriting dan Rp 22.000/kg cabai rawit.