FOKUS JATENG – BOYOLALI – Dua pendaki lereng Gunung Merapi hilang saat turun dari puncak sejak Selasa 12 Desember 2017. Pihak relawan masih melakukan pencarian hingga RABU 13 Desember 2017. Dua pendaki ini yakni Sucipto (32), warga Rempoah, Baturaen, Kabupaten Banyumas dan M. Zada Lubab (16), warga Celembo, Desa Lopak, Tuntang, Kabupaten Semarang.
Lantaran masih dilakukan evakuasi, maka Gunung Merapi dinyatakan ditutup untuk pendakian. Meski keduanya sempat bersama, namun dua pendaki yang hilang tersebut kemungkinan terpisah. Sucipto sudah bisa dikontak lewat telepon dan sudah memberitahukan lokasi keberadaannya yang diperkirakan berada kawasan gunung sebelah barat.
”Hanya Sucipto yang bisa dihubungi via telepon. Info terakhir kondisinya sehat. Kami instruksikan ia tak bergerak dari lokasi. Biar tim pencari yang menuju lokasi dan menjemputnya,” terang Komandan SAR BPBD Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo.
Dalam proses pencarian yang dilakukan, pihaknya sudah menurunkan enam regu SAR dari berbagai elemen relawan yang menyisir kawasan Merapi. ”Kondisi di kawasan puncak Merapi saat ini jarak pandang hanya 20 meter saja,” papa dia.
Terpisah, Kepala Resort Selo Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Suwignya menjelaskan, pendakian Gunung Merapi ditutup untuk memudahkan proses pencarian. ”Akan dibuka kembali saat keduanya sudah ketemu,” terangnya.
Kedua pendaki ini mendaki melalui pintu Pos Selo pada Senin 11 Desember 2017. Namun hilang saat turun dari puncak Merapi, Selasa 12 Desember 2017. Zada mendaki bersama 10 temannya dan bertemu Sucipto yang melakukan pendakian sendiri di kawasan puncak.
Karena tak ingin memperlambat perjalanan rombongan turun, karena kakinya yang cedera, Zada, ditemani Sucipto. Keduanya memutuskan berpisah dari rombongan dan berjanji bertemu di camp pendakian di kawasan Pasar Bubrah. Namun keduanya tak juga muncul hingga kemudian dilaporkan hilang.