Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Merapi Boyolali Dihentikan Sementara. Ini Alasan Relawan…

Kegiatan ”Tour Jelajah Merapi-Merbabu” yang diberangkatkan dari halaman Gedung DPRD Boyolali menuju lapangan Desa Samiran, Selo, Boyolali pada Sabtu 30 September 2017. (Ichwan Prihantoro/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Seharian penuh relawan berjibaku melakukan pencarian pendaki hilang di lereng Gunung Merapi, Rabu 13 Desember 2017. Namun, lantaran cuaca buruk, pencarian tersebut dihentikan sementara. Hal ini mengingat keselamatan para relawan yang diterjunkan ke lapangan.

Penghentian pencarian sementara ini diungkapkan Komandan SAR BPBD Boyolali Fajar Kurniawan Fajar Prasetyo kepada wartawan di basecamp Barameru Plalalngan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo sekitar pukul 15.00 WIB.

”Pencarian akan kami lanjutkan besok (Kamis 14 Desember 2017),” jelasnya.

Meski direncakian demikian, namun tidak menutup kemungkinan para relawan tetap berada di lokasi. Nah, jika malam hari cuaca bersahabat, relawan bisa melakukan pencarian lagi.

”Iya, kalau cuaca cerah kami melanjutkan pencarian meski malam hari,” tandas dia.

Sebelumnya, dua pendaki lereng Gunung Merapi hilang saat turun dari puncak sejak Selasa 12 Desember 2017. Dua pendaki ini yakni Sucipto (32), warga Rempoah, Baturaen, Kabupaten Banyumas dan M. Zada Lubab (16), warga Celembo, Desa Lopak, Tuntang, Kabupaten Semarang. Lantaran masih dilakukan evakuasi, maka Gunung Merapi dinyatakan ditutup untuk pendakian.

Kedua pendaki ini mendaki melalui pintu Pos Selo pada Senin 11 Desember 2017. Namun hilang saat turun dari puncak Merapi, Selasa 12 Desember 2017. Zada mendaki bersama 10 temannya dan bertemu Sucipto yang melakukan pendakian sendiri di kawasan puncak.

Karena tak ingin memperlambat perjalanan rombongan turun, karena kakinya yang cedera, Zada, ditemani Sucipto. Keduanya memutuskan berpisah dari rombongan dan berjanji bertemu di camp pendakian di kawasan Pasar Bubrah. Namun keduanya tak juga muncul hingga kemudian dilaporkan hilang.