FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali salah satu kabupaten yang ditunjuk Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) untuk percepatan Program Inovasi Desa (PID). Program tersebut akan direalisasikan melalui penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa yang akan digelar di Gedung Semar Resto Boyolali, Senin 18 Desember 2017.
Kegiatan ini akan melibatkan sekitar 1.000 orang. Terdiri dari pemerintah desa (pemdes), yakni kepala desa (kades), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) atau Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) sebanyak 783 orang. Kemudian unsur Tim Inovasi Kabupaten (TIK) sebanyak 38 orang. Selain itu tamu undangan yang terdiri dari Forkopimda, camat, masyarakat umum serta pendamping desa sebanyak 179 orang.
Kegiatan ini digelar untuk menyediakan media layanan konsultasi bagi pemdes dalam mengembangkan inovasi pembangunan di desanya. Lantas diharapkan adanya kerjasama untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan dana desa dengan memberikan referensi dan praktik cerdas dalam pembangunan desa.
”Dari kegiatan ini diharapkan adanya daftar Penyedia Jasa Layanan Teknis (PJLT) (directory) yang siap memberikan pelayanan bagi desa yang membutuhkan. Kemudian pemerintah desa dapat membuat komitmen dalam mengembangkan inovasi pembangunan di desanya. Selain itu pemerintah desa dapat menuangkan ide berkaitan dengan inovasi pembangunan di desanya,” papar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali Purwanto, Kamis 14 Desember 2017.
Dikatakan, program inovasi desa merupakan salah satu upaya Kemendesa PDTT dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan di desa. Yakni melalui pemanfaatan dana desa secara lebih berkualitas dengan strategi pengembangan kapasitas desa secara berkelanjutan. Khususnya dalam bidang pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), pelayanan sosial dasar, dan infrastruktur desa.
”Melalui program ini, diharapkan mampu memicu munculnya inovasi dan pertukaran pengetahuan secara partisipatif. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan kepala desa agar lebih efektif dalam menyusun penggunaan Dana Desa sebagai investasi dalam peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat,” papar dia.
Kegiatan ini, lanjut Purwanto, langkah nyata pemerintah guna mempercepat proses pemahaman dan pelaksanaan pembangunan desa. Langkah nyata yang akan dilakukan dalam mengamanahkan UU Desa, salah satunya dengan pola inovasi kegiatan. Selain itu, praktik-praktik cerdas atau pengetahuan dalam investasi dana di desa. ”Atau kegiatan-kegiatan lain dalam pembangunan desa yang tumbuh dari inisiatif masyarakat, pemerintah desa, maupun kecamatan,” terang Purwanto.
Sementara itu, acara Bursa Inovasi Desa ini nanti akan diawali dengan pleno dan paparan penjelasan tentang Bursa Inovasi. Kemudian dilanjutkan konsultasi kegiatan inovasi dan pameran inovasi yang diikuti oleh 10 stand dari desa, SMK Swasta yang terkait dengan master plan.