Pelaku Home Industri Karanganyar Kembangkan KECE. Apa Itu KECE?

Makanan ringan hasil home industri di Karanganyar, Minggu 17 Desember 2017. (Suroto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KARANGANYAR – Kabupaten Karanganyar terletak di lereng Gunung Lawu merupakan bumi yang penuh berkah. Salah satunya  sebagai daerah yang subur penghasil umbi-umbian dan buah-buahan. Kondisi ini memunculkan kreativitas warga untuk  mengolah hasil bumi demi meningkatkan nilai jual.

Potensi pertanian dan perkebunan yang melimpah, dijadikan sumber inspirasi  untuk mengalakkan  ekonomi  berbasis rumah tangga. ”KECE” adalah salah satu trade mark makanan ringan khas Karanganyar yang menampung berbagai inovasi warga di Kecamatan Mojogedang.

Yulianto, konsultan marketing yang mendampingi pelaku home industri di Karanganyar, Minggu 17 Desember 2017. (credit-Suroto/Fokusjateng.com)

KECE  mengembangkan makanan ringan dengan bahan baku ketela pohon. ”KECE ini adalah untuk memberikan nunsa berbeda di Karanganyar. Hasil panen sendiri, diolah dan dikemas sendiri, serta dipasarkan untuk  kesejahteraan bersama,” ucap Yulianto, seoang konsultan marketing sekaligus pembina KECE, Minggu 17 Desember 2017.

Pencetus ide KECE itu menyebutkan, jika usaha yang digeluti ini berawal dari keinginannya untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan mengangkat potensi  yang ada di Karanganyar. Melalui pengembangan kewirausahaan, warga diajak untuk bisa kreatif sehingga bisa menghasilkan produk yang bernilai ekonomi lebih.

”Dengan demikian, warga  bisa merasakan langsung bagaimana menjalan usaha secara bersama-sama. Karena kewirausahaan yang kita bentuk berbasis rumah tangga,” jelas dia.

Setidaknya sudah ada 20 ibu rumah tangga yang aktif produksi makanan ringan dengan lebel KECE tersebut.  Puluhan ibu rumah tangga itu merupakan  binaan kewirausahaan  yang selama ini aktif dalam menggerakkan ekonomi keluarga.

”Untuk sementara baru olahan ketela pohon yang kita gunakan sebagai bahan baku. Ke depan, karena hasil bumi di Karanganyar melimpah, tentu akan kami kembangkan,” urai dosen Kewirausahaan di sebuah Perguruan Tinggi swasta di Solo tersebut.

Untuk itu, dirinya saat ini telah mendirikan sebuat Perseorangan Terbatas (PT) Usaha Sejahtera Bersama (USB), sebagai wadah untuk menampung berbagai hasil kreativitas masyarakat. Tak hanya sebatas cemilan, ia juga menampung berbagai hasil bumi warga, yang telah dikemas secara baik. Adanya  usaha  berbasis ekonomi keluarga ini, tak lepas dari keinginannya untuk menjalankan program kewirausahaan secara tak terbatas.

Goal kewirausahaan ini adalah membuat Karanganyar entrepreuner  kreatif ekonomi,” tandasnya.