FOKUS JATENG – SRAGEN – Terkait program keluarga harapan (PKH), Pemkab Sragen selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk warganya. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sragen Supriyanto, Selasa 19 Desember 2017.
Dikatakan, untuk alokasi PKH pada 2017 sebanyak 23.013 keluarga penerima manfaat (KPM). Sedangkan pada 2018 nanti dialokasikan rencananya hanya 15.910 KPM. Namun saat pencairan PKH di Kecamatan Kalijambe beberapa waktu lalu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati langsung meminta tambahan kuota pada Mensos Khofifah Indar Parawansa dan disetujui tambahan 6.000 KPM.
”Rencananya sekian namun bupati matur minta lebih ditambah lagi. Tambahan jadi 21.910 KK dengan catatan akan diverifikasi lagi,” jelasnya. PKH ini butuh proses yang panjang. Selama 5 tahun pendampingan, ternyata baru 7 KPM yang berhasil diwisuda.
Dengan demikian, kata dia, tidak hanya sekadar bantuan. Namun untuk pengentasan kemiskinan butuh pendampingan yang intensif.
Sementara itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat pencairan PKH beberapa waktu lalu menyampaikan, penyerahan bantuan sosial ini seharusnya memiliki kemanfaatan rakyat Sragen dalam mengentaskan kemiskinan.
”Sragen memang ada penurunan yang signifikan, meski masih lebih tinggi dibanding rata rata nasional, Ini masih tinggi daerah manapun ,” ujarnya.
Sebagai langkah menekan angka kemiskinan di Sragen terdapat BUMdes dan Warung Desa. Bupati berharap bank-bank yang bekerjasama dengan Kemensos untuk penyaluran PKH dapat bekerjasama dan melirik potensi di BUMdes dan Warung Desa.