FOKUS JATENG-SRAGEN-Akhirnya proyek pembangunan Pasar Sumberlawang, Sragen, molor. Di penghujung tahun ini, proyek yang dibiayai mencapai Rp 14,2 miliar ini baru menyentuh 83 persen. Kondisi ini membikin berang kalangan anggota DPRD Sragen.
Jumat 29 Desember 2017, anggota DPRD Sragen inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek. Wakil Ketua DPRD Sragen Bambang Widjo Purwanto ikut terjun ke lapangan. “Masak proyek sebesar ini, didanai belasan miliar rupiah tidak selesai target waktu,” keluhnya.
Sebelumnya, Bambang melakukan sidak pertama pada Selasa 19 Desember 2017. Namun kondisi di lapangan ternyata baru selesai 65 persen. Seharusnya batas akhir pada 21 Desember 2017. “Setelah ada pembicaraan dan ada permintaan kemudian kita sampaikan tanggal 28. Sehingga kami tanggal 29 ini datang ke sini hanya melihat seberapa jauh progres yang dicapai. Kalau menurut versi saya progres yang dicapai sekitar 82 sampai 83 persen,” bebernya.
Dia melihat secara langsung tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut banyak yang tidak memenuhi spek. Salah satu contoh pemasangan lantai keramik. Rumus pemasangan lantai, tanah yang langsung dipasangi luluh, kemudian dipasang keramik. “Seharusnya itu tanah dipadatkan dulu, kemudian ditabur pasir rabat kemudian dipasangkan keramik,” tegasnya.
Proyek Pasar Sumberlawang ini dinilai banyak lepas dari pengawasan secara teknis. Kekurangan secara teknis pembangunan tersebut dapat mengurangi kualitas bangunan.
Sementara itu, Suyoto, PPTK saat di lokasi proyek mengatakan, terakhir tanggal 28 Desember. Namum dengan kesepakatan direktur, ingin menyelesaikan 100 persen proyek Pasar Sumberlawang. “Beliau memang membuat surat pernyataan yang intinya ingin menyelesaikan 100 persen. Dengan harapan jika disetujui dari pemkab maupun dewan dianggarkan lagi sisanya,” jelasnya.