FOKUSJATENG.COM – SOLO – Jangan ngaku-ngaku menjadi bagian dari masyarakat zaman now kalau tidak kenal yang namanya media sosial (medsos), seperti Facebook, Twitter, Instagram, Line, WhatsApp, Path dan lainnya.
Selain medsos buatan negeri Paman Sam dan Korea Selatan, Indonesia ternyata juga memiliki aplikasi medsos lokal yang fiturnya tak kalah top markotop dengan produk impor.
Adalah Oorth yang dilaunching 7 Oktober 2017 lalu dan mulai dikenal luas masyarakat pasca maraknya ajakan boikot medsos besutan Mark Zuckerberg akhir tahun lalu. Oorth sendiri sendiri merupakan aplikasi medsos selayaknya Facebook asli Indonesia, yang diinisiasi oleh tiga anak muda, Krishna Adityangga selaku CEO, dan Dhanny Ardiansyah selaku CTO, keduanya asli wong solo serta Mulyono Herman selaku CIO yang berasal dari Bogor.
Selain memiliki fitur chat dan komunitas serta update status layaknya facebook ataupun Weibo buatan China, aplikasi ini juga memiliki fitur unggulan lainnya yang tidak ada di medsos buatan asing. Yakni, donasi yang memungkinkan user menggalang dana tanpa harus membuka rekening di bank, e-wallet yang bisa dimanfaatkan komunitas di Oorth untuk iuran dan skypay yang berfungsi layaknya e-money.
“Aplikasi ini dirancang berdasarkan kearifan lokal, itu kelebihan pertama. Selain itu, fitur-fiturnya pun lebih lengkap dibandingkan medsos yang sudah ada dan akan terus kami kembangkan. Seperti dengan menambahkan fitur news yang sudah bisa dinikmati mulai hari ini (Rabu, 3/1/2018),” papar Krishna Adityangga, CEO Oorth.