Musim Hujan Tiba, Hama Keong Mas Serang Tanaman Padi di Banyudono Boyolali

Mesin untuk membantu petani mengairi sawah mereka. | Ichwan Prihantoro (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Musim tanam padi bersamaan datangnya musim hujan membuat kesibukan petani di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Banyudono bertambah. Mereka harus rutin mengecek pertumbuhan tanaman agar terhindar dari serangan hama keong mas.
Hama tersebut menyerang padi usia muda di Desa Jembungan, Kuwiran dan Jipangan. Menurut salah seorang petani di Desa Jembungan, Rujito (55), hampir setiap hari harus mengecek tanaman di sawah garapan miliknya.
“Pasalnya, hama keong mas berkembang sangat cepat,” katanya Kamis 4 Januari 2018.
Bila dibiarkan maka rumpun padi yang baru ditanam bakal ludes. Hama keong mas menyerang tanaman muda berusia kurang dari 15 hari dengan memakan daun hingga pangkal batang. Otomatis tanaman akan mati.
Dia pun harus rajin mengecek tanaman setiap pagi. Apalagi, sawah garapan miliknya lokasinya berada dia areal irigasi paling bawah. Saat hujan, air dari saluran irigasi masuk ke sawahnya membawa serta hama keong mas.
“Ya, harus rajin mengecek dan mengambil keong mas satu persatu,” katanya.
Senada, Sugiman (60) petani dari Desa Kuwiran mengungkapkan, tiap hari dia harus menyempatkan diri mengecek sawahnya. Apalagi, setiap hari hujan deras maka pengecekan harus lebih teliti. Pasalnya, hama keong mas akan lebih cepat menyerang tanaman padi muda usai hujan.
Tak hanya pertumbuhannya yang cepat, hama tersebut juga sering terbawa banjir masuk ke sawah. Keong yang diambil lalu dimasukkan dalam tas kresek untuk dibuang di jalan dan terlindas kendaraan.
Persoalan lain yang membuat pusing adalah sampah yang hanyut di saluran air saat hujan. Setiap hujan, dia harus menutup aliran air ke sawah. Tujuannya, agar sampah yang terbawa air tidak mengotori sawah.
“Pernah sekali saya lupa menutup aliran air ke sawah. Saat hujan deras, air masuk ke sawah membawa sampah dan merusak rumpun padi,” tutur dia.
Dia pun mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. “Seringkali warga membuang sampah seenaknya. Sampah langsung dilemparkan ke sungai atau saluran irigasi. Sampahpun mengotori saluran dan akhirnya hanyut masuk ke sawah,” jelasnya.