Musim Hujan Tiba, Volume Embung Musuk Boyolali Kembali Penuh

Embung Musuk, Boyolali, kembali terisi penuh air seiring musim hujan tiba. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kondisi Embung Musuk, Boyolali, kini kembali terisi air. Hal ini seiring musim hujan yang sudah berlangsung sejak bulan lalu. Dengan demikian, suplai air bersih ke pelanggan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Boyolali, aman.

Volume air di Embung Musuk sudah mencapai lebih dari separo dari total debit sebanyak 100.000 m kubik. Selain air hujan yang masuk langsung ke dalam embung, air juga masuk dari Sungai Kintel. Hanya saja, air masih terlihat kotor.

Direktur Utama (Dirut) PUDAM Boyolali Cahyo Sumarso mengaku senang karena embung Musuk sudah mulai terisi air. Diharapkan, embung bakal segera penuh karena curah hujan semakin tinggi. Sehingga pelayanan terhadap para pelanggan tidak terganggu.

“Embung itu memang dimaksudkan untuk menampung air hujan dan kemudian digunakan untuk melayani pelanggan PUDAM,” terangnya Rabu 10 Januari 2018.

Terkait kondisi air yang masih kotor, Cahyo mengaku tidak masalah. Pasalnya, saat ini masih awal sehingga wajar air kotor. Selain itu, sebagian air juga digunakan untuk menggelontor sedimnetasi di dasar embung. “Sedimentasi perlu dibuang agar tidak menumpuk di dasar embung,” jelas dia.

Namun demikian, pihaknya tidak terlalu khawatir. Pasalnya, sedimen di dasar embung dinilai belum terlalu banyak. Sehingga tidak mengganggu volume dan pasokan air kepada para pelanggan PDAM. Apalagi, sejak awal, embung didesain terdiri dari dua buah embung yang saling berhubungan.

Air dari Kali Kintel masuk ke dalam embung di sisi barat, sekaligus untuk mengurangi sedimnetasi. Selanjutnya, air yang lebih bersih dialirkan ke dalam embung di sisi timur. Kalaupun ada sedimentasi di bagian embung sisi timur, bisa dibuang dengan cara digelontor air pada awal musim hujan.

“Itupun air masih diolah di unit pengolahan air di Tampir yang berlokasi ta jauh dari lokasi embung. Baru kemudian air dialirkan kepada para pelanggan,” katanya.

Ditambahkan, air embung Musuk digunakan untuk melayani 4.000 pelanggan di wilayah Kecamatan Musuk dan Kecamatan Boyolali Kota. “Keberadaan embung mampu menjamin ketersediaan air bersih bagi pelanggan,” ujarnya.