FOKUS JATENG, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mencatat sebanyak 13 persen warga miskin (gakin) maupun rentan miskin di kota bengawan belum terkaver program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, sampai saat ini jumlah warga kota bengawan yang sudah terkaver JKN-KIS mencapai 55.284 warga.
“Masih ada sekitar 13 persen lagi yang belum, maka kami harap semuanya segera dapat. Target kami Februari semuanya sudah terkaver,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk memvalidkan data pemegang KIS, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan, khususnya untuk warga Solo berstatus karyawan swasta yang belum terkaver JKN-KIS.
“Agar perusahaan segera mendaftarkan karyawannya untuk memperoleh jaminan kesehatan, sebagaimana aturan yang berlaku,” imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo berharap KIS yang sudah diterima warga bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Apalagi Pemkot telah berupaya maksimal agar warga yang tidak mendapat KIS yang dibiayai APBN maupun APBD Provinsi bisa tetap terkaver dengan pembiayaan dari APBD Kota.
“Masyarakat Solo harus mempunyai jaminan kesehatan nasional. Kalau memang tidak mampu bayar premi dan tidak masuk pendataan pusat, ya akan dikaver APBD. Jadi semua bisa merasakan kehadiran negara dalam hal jaminan mendapatkan pengobatan,” tuturnya.