Megaproyek Taman Wisata Sekelas Disneyland di Boyolali Molor. Ini Penyebabnya…

Bupati Boyolali, Seno Samodro meminta aparat hukum untuk menindak tegas bagi pihak-pihak yang tidak bertanggungjwab dalam pengelolaan Dana Desa (doc. kominfo) (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali bakal membangun taman wisata sekelas Disneyland. Meski direncakan sejak tahun lalu, namun hingga kini belum ada tanda-tanda direalisasikan. Lalu kenapa alasannya?

Terpilihnya Dinald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat menjadi salah satu alasan megaproyek ini molor. ”Menjadi halangan, Donald Trump. Ini membuat investor dari Amerika jadi minggring-minggring masuk Indonesia,” beber Bupati Boyolali Seno Samodro di sela peresmian SMPIT Al Hikam, Kecamatan Banyudono, Senin 15 Januari 2018.

Rencana pembangunan wisata terpadu kelas dunia sempat menggegerkan masyarakat nusantara, bahkan mancanegara. Sebab dengan lahan seluas 100 hektare, Kabupaten Boyolali akan membangun kawasan wisata sekelas Disneyland. Nilai investasinya pun tidak tanggung-tanggung. Yakni hingga Rp 6 triliun!

Terkait rencana megaproyek ini, Bupati Seno sudah melayani calon investor dari Amerika dengan baik. Hal ini dibuktikan pada awal Agustus 2017, perwakilan dari perusahaan asal Amerika, Stern Resources, telah berkunjung ke Boyolali untuk meninjau sejumlah lokasi yang dinilai memungkinkan untuk mereka menanamkan modalnya di bidang pembangunan pariwisata dan rumah sakit.

Managing Director Stern Resources, Carl Bolch III, mengaku tertarik berinvestasi di Boyolali. Sebab besarnya peluang yang bisa dikembangkan. Meski terkendala sikap politik luar negeri Donald Trump, namun bupati optimistis pembangunan taman wisata sekelas Disneyland di Boyolali tetap akan terwujud.