Kopi Merapi Selo Boyolali Moncer…Wujud Syukur, Petani Kirab Tumpeng

Warga Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, kirab tumpeng sebagai wujud panen kopi memuaskan Jumat 19 Januari 2018. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Warga di lereng Gunung Merapi Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, panen kopi. Sebagai wujud syukur, para petani menggelar kirab tumpeng keliling desa Jumat 19 Januari 2018.

Warga secara sukarela membawa nasi tumpeng lengkap dengan lauk seperti tempe dan tahu goreng, ayam serta hasil kebun lainnya. Tumpeng dikumpulkan di rumah salah satu warga. Selanjutnya, tumpeng diarak sejauh 500 meter menuju temat acara di dukuh setempat.

Kirab tumpeng juga sebagai penanda peluncuran program Maret Development bekerjasama dengan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. Hadir antara lain, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Purwanto; Camat Jarot Purnomo; Wakil Dubes Belanda, Ferdinand Lahnstein dan undangan lainnya.

Usai dikirab, tumpeng lalu ditata di atas tikar di halaman rumah warga. Selanjutnya, digelar doa yang dipimpin sesepuh Dukuh Stabelan. Usai doa, tumpeng dibagi- bagikan kepada seluruh warga yang datang dalam acara tersebut.

Menurut Arif Buntara dari Busines Watch Indonesia, kegiatan tersebut merupakan bentuk syukur warga atas rezeki melimpah dari lahan pertanian. Hasil pertanian seperti aneka sayuran mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bahkan, kini melalui kerjasama dengan sejumlah pihak terkait, pihaknya mulai mengenalkan tanaman kopi Arabica. Terbukti, tanaman kopi cocok ditanam di kawasan lereng Gunung Merapi dan Merbabu di wilayah Kecamatan Selo.

“Kirab juga bentuk syukur warga yang kini mudah mendapatkan air bersih. Air bersih dialirkan melalui jaringan pipa langsung dari sumbernya,” terangnya.