Tanggulangi Kemiskinan, Bulog-Pemkab Sragen Luncurkan Bansos Rastra

Peluncuran bansos rastra Bulog oleh Pemkab Sragen di Gudang Bulog Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Senin 22 Januari 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – SRAGEN – Bulog menggelar peluncuran penyaluran bantuan sosial (bansos) beras sejahtera (rastra) di Kabupaten Sragen, Senin 22 Januari 2018. Langkah ini diambil untuk menanggulangi kemiskinan dan ketahanan pangan. Peluncuran bansos rastra ini di Gudang Bulog Duyungan Sidiharjo.

Pemerintah memutuskan akan mengurangi kuantitas bantuan rastra pengganti program raskin dari 15 kg setiap bulan menjadi 10 kg.  Ada 76.362 keluarga miskin atau keluarga penerima manfaat (KPM)  di Sragen yang akan menerima bansos rastra sepanjang tahun 2018.

Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno yang hadir mewakili Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, sangat  berharap program bansos rastra bisa memberikan manfaat bagi keluarga penerima. Ia juga berharap pola pikir masyarakat yang sudah sejahtera juga bisa diubah sehingga tidak ada lagi pemerataan jatah rastra.

Dirinya mengaku banyak menerima keluhan dari warga maupun Ketua RT yang memprotes adanya ketidaksesuaian penerima rastra dan kecemburuan dari warga yang tidak menerima.

“Enam bulan lalu saya kedatangan Ketua RT yang menyampaikan antara warga yang disurvei dengan yang dapat beda. Yang disurvei ini ini tapi yang dapat malah ini ini. Bawa foto-foto rumah warganya juga. Kami harap dinas terkait bisa koordinasi dengan propinsi atau pusat terkait data. Karena warga itu nggak mau tahu. Sing salah sopo ra penting, mereka tahunya sing cedak sopo sing iso disalahkan sopo,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre III Surakarta Titov Agus Sabela menyampaikan, 763.620 kg beras per bulan aka didistribusikan pada masyarakat kurang mampu. ”Kita bagikan di 20 Kecamatan dan dan 208 Desa, di Jawa tengah untuk eks Karisidenan Surakarta launching jumat kemarin di Sukoharjo,” terangnya.

Setiap KK menerima beras dengan kualitas medium perbulan. Soal pendistribusian bansos rastra untuk warga Sragen, jatah beras untuk warga pra sejahtera ini memang menurun dari sebelumnya 15 kg menjadi 5 kg per Bulan. Akan tetapi Titov memastikan kualitas beras yang diberikan oleh pemerintah semakin baik.

Selain itu masyarakat tidak mampu juga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar beras tersebut. ”Bansos rastra turun dari 15 Kg turun 5 kg. Hanya beda kemasanya saja, selain itu sekarang tidak perlu bayar,” jelasnya.

Sementara kondisi stok pangan di BulogSub Divre III Surakarta Titov mengaku masih dapat bertahan sampai bulan April mendatang. Pihaknya  menegaskan mulai bulan Februari nanti Bulog mulai menyerap gabah dan beras dari petani, karena sudah masuk musim panen. Bulog optimis target serapan gabah 85 ribu ton tahun ini terpenuhi.