Penasaran Isi Musem R. Hamong Wardoyo Boyolali? Berkunjung Yukk…

Koleksi Museum R. Hamong Wardoyo Boyolali. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Boyolali kini sudah memiliki sebuah museum. Museum yang diberi nama R. Hamong Wardoyo ini telah menjadi ikon baru di Kabupaten Boyolali. Museum berada di jalan raya Boyolali-Solo, Kelurahan/Kecamatan Mojosongo ini memiliki atap  berupa panel kaca tembus pandang serta memiliki bentuk bangunan seperti piramida dua lantai.

Museum yang dibangun pada tahun 2015 ini mengambil nama dari Bupati Boyolali yang kali pertama pemimpin Kota Susu setelah kemerdekaan. Dijelaskan Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali Budi Prasetyaningsih bahwa salah satu bangunan ikon Kabupaten Boyolali ini mengoleksi berbagai benda cagar budaya. Seperti arca yang dibuat pada abad ke sembilan yang ditemukan di daerah Boyolali.

“Terdapat benda-benda bersejarah seperti arca, diorama seputar Boyolali, foto–foto Boyolali, replika lembu sora, replika patung Arjuna Wijaya, kereta kencana dan lainnya,” jelasnya pada Selasa 30 Januari 2018.

Bagi pengunjung yang hendak melihat koleksi museum, tidak perlu mengeluarkan biaya, cukup hanya dengan mengisi buku tamu. Memasuki lantai dasar museum, pengunjung disuguhi koleksi arca masa Hindu-Budha yang merupakan benda purbakala yang ditemukan di wilayah Boyolali. Pengunjung juga bisa melihat diorama Kabupaten Boyolali yang memvisualisasikan Kabupaten Boyolali.

Museum ini terinspirasi Museum Louvre Negara Prancis ini dibuka setiap hari ini sebagian besar pengunjungnya berasal dari siswa TK/SD. Biasanya siswa sekolah tersebut menjadikan museum sebagai bahan pembelajaran mengenai Kabupaten Boyolali.

Sementara Kepala Seksi Sejarah Nilai Budaya dan Purbakala, Bambang Purwantoro menambahkan maksud dan tujuan dibangunnya museum tersebut. “Adanya museum ini untuk melindungi, menyimpan, sekaligus merawat benda purbakala yang mana perlu diinformasikan kepada masyarakat agar lebih menghargai hasil karya nenek moyang,” jelas Bambang Purwantoro.

Untuk mencapai lantai dua, pengunjung akan menyusuri lorong berbentuk spiral. Untuk membunuh rasa bosan saat melewati lorong, disajikan foto – foto perjalanan kisah Kabupaten Boyolali dari jaman dahulu sampai sekarang. Koleksi di lantai dua museum dipamerkan foto para juara fotografi tentang Boyolali, suguhan pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah barat serta hiruk pikuk keramaian kendaraan di depan museum R. Hamong Wardoyo.