Kamar Jenazah RSUD Pandan Arang Boyolali Disulap Mirip Kafe. Ini Penampakannya…

Rumah jenazah RSUDPA Boyolali dibangun mirip kafe Rabu 7 Februari 2018. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kamar jenazah yang salah satu fungsinya sebagai tempat pemulasaran jenazah, selama ini identik dengan kesan yang menyeramkan. Namun kini di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSUDPA) Boyolali kini telah memiliki kamar jenazah baru yang sudah diperbaharui dengan konsep unik.

Kamar jenazah yang mempunyai kesan seram dan menakutkan, kini telah disulap menjadi bangunan yang cukup mencolok diantara gedung rumah sakit lainnya. Kamar jenazah yang dibangun dengan menggunakan bekas boks kontainer ini terletak di sisi sebelah timur bangunan rumah sakit.

Didominasi warna hijau dan merah muda ini mampu memberikan kesan yang colorfull untuk sebuah ruangan jenazah. Dengan anggaran sekitar Rp 250 juta ini selesai dibangun akhir tahun 2017 lalu. Seperti yang diungkapkan oleh Direktur RSUDPA Boyolali, Siti Nur Rohmah yang menekankan bahwa konsep dari kamar jenazah tersebut berasal dari ide Bupati Boyolali, Seno Samodro.

“Mulai Sabtu (3/2) kemarin sudah mulai launching kamar jenazah. Dan mungkin kamar mayat ini merupakan kamar jenazah terunik dan tergaul. Karena konsepnya dibuat cerah dan tidak seram maupun menakutkan,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu 7 Februari 2018.

Bangunan yang terlihat seperti kafe dengan pepohonan yang berada di tengah – tengah ruang, dilengkapi mortuary cabinet (lemari pendingin jenazah) sebanyak dua buah pada lantai bawah bangunan. Selain lemari pendingin, terdapat pula berbagai sarana pendukung seperti tempat memandikan dan mengkafani jenazah. Sedangkan untuk lantai dua difungsikan sebagai kantor untuk urusan administrasi penunjang kamar jenazah.

Ditambahkan oleh Kasi Pelayanan Penunjang Medik RSUDPA, Yuni Astuti Uswatun Hasanah mengatakan bahwa kamar jenazah ini sudah memenuhi standar kelayakan. “Dari segi kelayakan sudah terbilang lebih layak daripada yang lama, karena sekarang sudah dilengkapi dengan kantor yang berada di lantai dua, sehingga untuk urusan administrasi sudah lebih layak,” terangnya.

Sementara itu, salah satu petugas kamar, Slamet Santoso mengungkapkan apresiasinya dengan adanya relokasi. Selain meringankan beban saat membawa jenazah karena dahulu medan yang dilalui menanjak, pegawai yang sudah mengabdi selama empat tahun ini menyebutkan kelengkapan fasilitas yang sudah memadai. “Sekarang arahnya turun, jadi enak yang bawa jenazah,” ungkapnya.