FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali kembali menggeber pengerjaan proyek peningkatan jalan lingkar utara. Jumat 9 Februari 2018, kontraktor sudah mulai memasang pembatas dan balok kayu sebagai tanda pengecoran. Peningkatan jalan lingkar utara ini sudah dimulai sejak tahun 2017, pada 2018 dilanjutkan untuk penuntasan.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Boyolali Nyoto Widodo mengatakan, perbaikan tidak dilakukan menyeluruh. Tapi hanya diutamakan di bagian yang rusak parah. “Jadi perbaikannya dipotong-potong. Perbaikan tetap menggunakan sistem rigid beton,” jelasnya.
Anggaran yang digelontorkan untuk meneruskan perbaikan jalan itu termasuk minim. Anggaran yang disediakan hanya Rp 2,5 miliar, jauh dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,9 miliar.
Minimnya anggaran untuk peningkatan jalan tersebut, semata untuk pemerataan pembangunan infrastruktur di Boyolali. Pasalnya, ada beberapa infrastruktur yang jadi pokok prioritas selain jalan tersebut. “Contohnya, jembatan dan jalan di wilayah Boyolali utara yang kondisinya rusak kami utamakan digarap tahun ini,” papar dia.
Peningkatan proyek Jalan Profesor Soeharso ini merupakan proyek lanjutan. Jika tahun lalu perbaikan dimulai dari Terminal Bus Sunggingan, untuk tahun ini diprioritaskan dari kerusakan yang paling parah.
Di antaranya, di sekitar perempatan PKU Singkil Boyolali, pertigaan Singkil dan sejumlah titik jalan lainnya. “Kami utamakan di perempatan PKU Singkil terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan ke sisi utara,” jelasnya.