Dies Natalis Universitas Boyolali Ke-10, Tingkatkan SDM Dosen Siap Go Internasional

dosen dan pengurus yayasan foto bersama di akhir acara Dies Natalis ke-10 Universitas Boyolali, Sabtu 10 Februari 2018. (Istimewa/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Universitas Boyolali (UBy) menggelar Dies Natalis ke-10m Sabtu 10 Februari 2018. Acara yang bertemakan “Universitas Boyolali Bangkit Mencerdaskan Bangsa” ini untuk mendekatkan dengan stakeholder yang ada. Sehingga bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dosen menuju go internasional.

Penyerahan cinderamata pada acara Dies Natalis ke-10 Universitas Boyolali, Sabtu 10 Februari 2018. (credit-Istimewa/Fokusjateng.com)

Rektor Universitas Boyolali Dr Muhammad Irnawan Darori, SH, MH, mengatakan, acara tersebut lustrum yang kedua. Berdiri sejak tahun 2008, UBy kebangkitan dan semuanya terlayani dengan baik. “Mulai dosen-dosen dipacu untuk semua bisa mengaplikasikan penelitian dan pengabdian. Kami dorong lanjut S3,” terangnya.

Dia berharap kepemimpinannya 4 tahun ke depan bisa merampungkan S3 untuk semua dosen. Dengan demikian, ke depan bisa menjadi kepercayaan masyarakat. “Kami berharap perguruan tinggi ini diperhitungkan tidak hanya regional Surakarta, tapi juga bisa nasional, bahkan mendunia. Go internasional,” harap dia.

Acara Dies Natalis ke-10 Universitas Boyolali, Sabtu 10 Februari 2018. (credit-Istimewa/Fokusjateng.com)

Hal itu kini sudah dimulai. Seperti kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri. Misalnya pertukaran dosen, mahasiswa, dan termasuk penelitian. Pihaknya mendorong dosen menggiatkan dalam hal penelitian. “Dari segi mahasiswa pun kami sudah menjaring mahasiswa Timor Leste dan Papua,” terang Darori.

Selain itu, pihaknya juga membuka program mahasiswa gratis hingga lulus sarjana. Untuk tahun ini menyeleksi 50 calon mahasiswa. Pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Solopeduli Surakarta untuk menjaring mahasiswa dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.

Para mahasiswa ini nanti akan dibekali keterampilan bercocok tanam dan beternak. Sehingga ketika lulus kuliah nanti, tidak harus menjadi pegawai negeri, namun bisa mengaplikasikan keterampilan membuka usaha mandiri. “Nanti modelnya mahasiswa diasramakan. Kami sediakan rumah susun di kompleks kampus,” ujar dia.