FOKUS JATENG-SRAGEN-Musibah banjir yang melanda warga Dusun Bapang, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, memantik simpati komunitas masyarakat. Pada Minggu 18 Februari 2018, komunitas Antebing Kalbu (Tebu) Sedulur Sragen mendatangi para korban banjir yang terjadi Jumat 16 Februari 2018 itu.

Personel Polsek Kalijambe ikut mengawal penyaluran bantuan sembako dari Komunitas Tebu Sragen ke lokasi banjir, Minggu 18 Februari 2018. (credit-Huriyanto/Fokusjateng.com)
Mereka berbondong-bondong mendatangi lokasi banjir sembari membawakan sembako untuk kebutuhan sehari-hari warga. Komunitas Tebu adalah sebuah wadah masyarakat dari berbagai daerah di Bumi Sukowati Sragen.
Kegiatan mereka lebih banyak aksi sosial, seperti penyaluran bantuan sembako, gotong royong, kerja bakti, dan lain sebagainya. Kegiatan ini dilakukan untuk meringankan beban korban bencana alam.
“Kami dari perkumpulan Tebu hari ini membantu sembako untuk warga di sini yang terkena banjir. Selain itu memang Tebu menggelar kegiatan ini adalah panggilan jiwa. Karena kita melihat kondisi banjir saat ini cukup parah, sampai merendam rumah,” terang Heri, bendahara komunitas Tebu.

Anggota Komunitas Tebu kompak menyalurkan bantuan sembako ke lokasi banjir Minggu 18 Februari 2018. (credit-Huriyanto/Fokusjateng.com)
Sementara itu, Sri Mulyani (Sri Jasmin), penasihat komunitas Tebu menjelaskan, Tebu berdiri di dalamnya adalah orang-orang Sragen semua dari berbagai wilayah. “Ketika ada kejadian seperti ini kita memang membantu masyarakat Sragen di mana pun berada. Kami bantu,” kata dia.
Sekretaris Desa Bukuran Sartono mengatakan, bencana banjir bukan kali pertama. Sebelumnya banjir terparah pada tahun 2014. Saat itu rumah warga terendam hingga setinggi atap. “Terakhir banjir terjadi malam hari. Warga dibantu BPBD, polisi, TNI, Satpol PP, gotong-royong mengevakuasi hewan ternak bersama harta benda lainnya ke masjid dan tempat dataran tinggi,” tuturnya.