Puluhan Santri Ponpes Darul Robbani Karanggede Boyolali Pusing dan Mual, Ini Dugaan Penyebabnya…

ilustrasi (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Usai santap siang, puluhan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Robbani, Karanggede, Boyolali, mendadak pusing dan mual Senin 19 Februari 2018. Selain merasakan pusing dan mual, mereka juga muntah dan badan panas.

Belum diketahui pasti penyebab kejadian ini. Diduga penyebabnya keracunan saat mengonsumsi makan siang. Untung saja petugas medis dari Puskesmas Karanggede langsung melakukan penindakan medis.

Para santri yang terkulai lemas ditempat ditidur Ponpes tersebut langsung diberikan perawatan. Santri yang diduga mengalami keracunan itupun berangsur sehat kembali, meskipun ada sejumlah santri yang masih lemas.

“Tidak kami rawat di rumah sakit. Kami datangi Ponpesnya, langsung kami lakukan tindakan medis dan bisa kembali lagi,” terang Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Boyolali, Sherly Jeanne Kilapong, Selasa 20 Februari 2018.

Kejadian tak biasa itu terjadi setelah para santri melalap hidangan makan siang. Tak berselang lama, satu persatu santri mulai tumbang yang ditandai dengan pusing kepala dan mutah. Tak hanya itu saja, banyak santri juga mengalami panas pada badan.

Selanjutnya, setelah dilakukan tindakan medis terhadap santri, pihaknya juga mengamankan beberapa makanan yang dikonsumsi puluhan santri tersebut. makanan tersebut akan dilakukan uji laboraturium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan tersebut.

“Makanannya ada beberapa. Kami belum tahu makanan yang mana yang menjadikan para santri keracunan,” jelasnya. Makanan yang diamankan itu antara lain, Nasi, Bakwan Jagung, Tempe Goreng dan Sayur oseng-oseng.

Meski ada beberapa makanan yang diamankan, namun Sherly menduga penyebab keracunan santri ini disebabkan air minum yang dikonsumsi santri. Sebab, air minum dari air mineral isi ulang itu dituangkan kedalam tong plastik yang tak diketahui kebersihannya.

“Santri kalau mau minum tinggal ambil menggunakan gayung gitu. Kami juga membawa sampel air yang dikonsumsi santri itu,” katanya.