INOVASI DESA: Ini Cara KSM Kampung Asri Desa Doplang Teras Boyolali Manfaatkan Sampah

Ketua KSM Kampung Asri Desa Doplang, Kecamatan Teras, Boyolali, Saryono, menerbangkan pesawat terbang terbuat dari botol bekas Senin 26 Februari 2018. (Dok. Diskominfo Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Desa Doplang, Kecamatan Teras, Boyolali, kini menjadi salah satu desa yang maju dan mampu berinovasi. Inovasi tersebut dilakukan warga setempat yang mengubah barang yang selalu dihindari banyak orang.

Salah satu perajin KSM Kampung Asri Desa Doplang menata bunga terbuat dari sampah Senin 26 Februari 2018. (credit-Dok.%20Diskominfo%20Boyolali/Fokusjateng.com)

Tidak sembarang orang yang mau melirik sampah karena dikonotasikan kotor, bau dan sumber masalah. Sampah rumah tangga tersebut diolah dan disulap menjadi beberapa produk yang bernilai ekonomis. Produk yang dihasilkan berupa kerajinan sampah, pupuk organik, dan produk material bangunan berbahan sampah plastik seperti paving plastik serta bata plastik.

Melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kampung Asri yang bertempat di Dukuh Karangwuni ini, sampah dikumpulkan dan diolah. Sebagai kelompok masyarakat yang didirikan sejak tahun 2011, berbagai macam jenis sampah telah dipilah tersendiri menurut golongan menjadi sampah organik, plastik dan kertas sudah mampu didaur ulang menjadi produk yang berdaya guna.

Ketua KSM Kampung Asri Saryono mengatakan, produk yang dihasilkan merupakan olahan dari sampah plastik berupa tas kresek, botol minuman yang tidak bisa diurai.

“Plastik plastik yang kita gunakan hanyalah plastik yang sudah tidak terpakai yang tidak punya nilai. Kita ambil sampah dari masyarakat sekitar dimana sampah plastik tersebut dapat kami kreasikan agar dapat memiliki daya guna,” jelasnya saat ditemui Senin 26 Februari 2018.

Tahap awal, sampah yang dieproelh dari rumah tangga ini kemudian dibawa ke gudang tempat penampungan sampah dan dilakukan pemilahan untuk mengumpulkan bahan sampah yang layak diolah kembali. Melalui KSM inilah, masyarakat mampu memecahkan berbagai masalah mengenai sampah sehingga dapat terus berkreasi dan berinovasi.

“Kami berharap ini menjadi laboratorium baru sebagai salah satu pemecah dari permasalahan sampah. Selain itu, segala sesuai yang tercipta dari produk sampah ini juga memiliki dampak yang positif bagi lingkungan masyarakat setempat,” tambah Saryono.

Dilanjutkan olehnya, daripada masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya, pihaknya memfasilitasi sampah tersebut untuk ditampung dan dijadikan produk inovasi selanjutnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Doplang, Nanung sangat menyambut baik dengan adanya inovasi yang dimiliki masyarakatnya. Hal tersebut selain menumbuhkan daya kreativitas, dapat juga dijadikan industri alternatif.

“Dengan adanya inovasi sampah, maka lama kelamaan desa yang lain akan mengikuti melihat dari keunggulan desa yang dimiliki,” ujarnya.