FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Eks Pabrik Gula (PG) Colomadu, Karanganyar, menjadi tempat heritage bertaraf internasional. Dengan demikian, kejayaan pabrik gula yang dibangun di era Mangkunegara IV tahun 1861 silam bakal kembali bisa dinikmati sebagai warisan sejarah untuk generasi mendatang.
Penetapan PG Colomadu sebagai heritage internasional bakal digelar konser musik David Foster and Friends 24 Maret 2018 mendatang. Revitalisasi bekas pabrik gula PG Colomadu yang terletak di Jalan Adi Sucipto Nomor 1, Kecamatan Colomadu, Karanganyar melibatkan sinergi sejumlah badan usaha milik negara (BUMN).
Yakni PT PP (Persero), PT PP Properti, PT Taman Wisata Candi Prambananan, Borobudur, dan Ratu Biko (Persero), dan PT Jasa Marga Properti dengan membentuk konsorsium PT Sinergi Colomadu. Tahun 1996 lalu, PG Colomadu dikelola PTPN IX dan tahun 1998 berhenti beroperasi.
“Bekas PG Colomadu merupakan heritage budaya masa lalu untuk ditampilkan ke depan. Sebuah tempat yang bernilai warisan bangsa,” ujar Direktur Utama PTPN IX Irianto Hutagaoi saat jumpa pers di eks PG Colomadu, Karanganyar, Rabu 28 Februari 2018.
Bekas pabrik yang dulu bernama PG Tjolomadoe, kemudian PG Colomadu, kini diberi nama baru De Tjolomadoe. Sinergi BUMN berinisiatif membangun kembali agar bisa dinikmati warga dunia. Di antaranya karena tahun 1928, PG Colomadu menjadi bagian dari kejayaan Indonesia sebagai produsen gula nomor dua di dunia. Meski PG Colomadu telah lama ditutup.
Namun bukan berarti tidak bisa memproduksi lagi gula dengan skala besar. Karena usianya yang telah mencapai 200 tahun, eks PG Colomadu direvitalisasi namun alih fungsi agar bisa dinikmati generasi berikutnya.
Direktur Utama PT PP Persero Tumiyana mengatakan, eks PG Colomadu memiliki sejarah besar karena tahun 1928 pernah dilakukan perombakan arsitektur dan menjadi pabrik gula terbesar di Asia. Konser David Foster diharapkan dapat menggaungkan kembali kejayaan itu sebagai destinasi wisata heritage berkelas internasional.
Lahan seluas 6,4 hektar tersebut akan dikelola guna menarik wisatawan, khususnya manca negara. Sekaligus sebagai destinasi baru di kawasan Yogyakarta, Solo, Semarang (Joglomesar) selain Candi Borobudur. Selain itu juga sebagai tempat belanja turis asing, dan tempat konser bertaraf internasional yang memiliki kapasitas 3.000 penonton.