FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sudah memasang portal pembatas truk tidak melintas di Jembatan Grawah, Desa/Kecamatan Cepogo, Boyolali. Namun, truk pasir yang melaju dari wilayah Selo, begitu sebaliknya tetap bisa melintas. Hal ini diduga lantaran oknum yang sengaja “merusak” portal.
Portal itu dipasang untuk menjaga jembatan darurat yang kekuatannya sudah berkurang. Sekarang, kondisi portal diduga sengaja dimiringkan agar truk pasir bisa melintas. “Mungkin yang memiringkan oknum tak bertanggung jawab,” beber Pengawas Jalur Solo-Selo- Borobudur (SSB) Dinas Bina Marga Jawa Tengah Sumarwan, saat dihubungi, Senin 5 Maret 2018.
Pemasangan portal itu untuk membatasi kendaraan yang melintas dijembatan Bailey yang bersifat sementara. Pembatasan itu agar, jembatan tetap kuat karena ada satu besi yang patah. Dan sejumlah besi sudah berkarat.
“Kekuatan jembatan darurat itu juga sudah berkurang dari sebelumnya,” kata Sumarwan. Meskipun ada pelanggaran yang dilakukan oleh sopir truk dan warga sekitar, namun pihaknya tak bisa melakukan penindakan. Sebab yang memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan dari pihak kepolisian.
Untuk itu, pihaknya berharap dari jajaran Polres Boyolali dapat melakukan penindakan aksi nekat para supir truk tersebut. “Kami bisanya cuma meluruskan kembali portal yag sudah dimiringkan itu,” katanya.
Petugas jasa pengatur lalu lintas di jembatan, Muhammad, 42, menyatakan pihaknya bukan yang memiringkan portal tersebut. Pihaknya justru merasa kerepotan karena harus mengatur ratusan truk yang melintasi jembatan setiap hari.
“Kami malah khawatir kalau jembatan ini runtuh karena dilalui truk muatan setiap hari,” katanya. Dia menilai pemasangan portal ini tak ada gunanya. Sebab truk masih bisa melintas karena ada pihak yang melegalkan truk untuk melintas di jembatan darurat.