Gempar….! Pohon di Tengah Kuburan Tumbang Tengah Malam Jumat, Ini yang Didengar Warga

Pohon tumbang di pemakaman Dusun Jenggot, Desa Panggak, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Rabu 14 Maret 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Pohon asem di pemakaman Dusun Jenggot, Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, roboh. Ambruknya pohon yang sudah ratusan tahun ini mencuri perhatian warga sekitar. Sebab, akar pohon tumbang ini mengangkat sekitar empat makam.

Informasi yang dihimpun fokusjateng.com Rabu 14 Maret 2018, pohon tumbang ini sudah berlangsung sekitar dua minggu lalu. Pascaperistiwa ini da cerita mistis dari warga setempat, “Pohon tumbang ini terjadi tengah malam tepat malam Jumat. Tidak ada hujan tidak ada angin,” tutur Mbah Gimo (78), warga setempat.

Tidak hanya tengah malam yang membikin bulu kuduk merinding. Tapi juga terdengar suara tangisan yang bersumber dari pohon tumbang ini. Setelah kabar beredar terdengar tangisan, warga sekitar pun berbondong-bondong mendatangi makam yang berada di tengah sawah tak jauh dari perkampungan.

Alangkah terkejutnya warga melihat nisan makam terangkat ke atas. Warga juga sempat memastika tulang tulang manusia berada di ambruknya pohon tersebut. “Sampai saat ini pihak keluarga, yang keluarganya dikebumikan di situ belum pada datang,” kata dia.

Ahli waris yang kuburan keluarganya terangkat ke atas ini belum sempat mengecek. Karena sebagian ahli waris ada yang dari luar dusun setempat, seperti Plosorejo, Murkutu, dan Nyawun. Warga setempat juga tidak berani mengevakuasi pohon dan memotong ranting karena takut yang tidak-tidak. “Setelah pohon itu ambruk, ada suara kambing. Kata orang itu hewan peliharaan penghuni di situ pada lepas lari cari tempat tinggal baru,” terangnya.

Kepada pemerintah desa setempat, Mbah Gimo berpesan kalau memang pohon tersebut mau ditebang dan hasil penjualan kayu tersebut untuk perbaikan desa. “Kalau itu pemerintah mau ngambil dan tebang ya silakan. Hasilnya buat perbaikan desa. Warga di sini pada takut tidak berani menebang,” ujarnya