FOKUS JATENG-SRAGEN-Jajaran Polres Sragen melakukan penyelidikan maraton terkait kasus dugaan penyerangan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Falah Karangdowo, Desa Kecik, Tanon, Sragen. Selama dua penyelidikan, polisi sudah meminta 14 saksi dan mengumpulkan alat bukti.
”Terkait menyampaikan hasil penyelidikan ini, ada beberapa poin. Yakni adanya beberapa tidak kesesuaian dengan keterangan yang kita himpun dengan keterangan saudara Udin,” kata Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman, saat ditemui awak media Jumat sore 16 Maret 2018.
Selain itu, setelah dilakukan pemeriksaan, baik luar maupun dalam, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan luka. Selama pemeriksaan medis selalu didampingi Ustad Darus yang merupakan Pimpinan Madrasah Al Fattah.
Dikatakan kapolres, dari keterangan Udin justru bertolak belakang dengan saksi. Selain itu ada ketidaksesuaian dari keterangan dari Udin sendiri. ”Misalnya dari jam ini menerangkan fakta A, di jam yang sama menerangkan fakta B,” ungkapnya.
Pihaknya sudah konsultasi ke Psikiater dan ahli jiwa. Saat ini dia mencoba untuk merujuk Udin untuk pemeriksaan di RSJD Solo. ”Udin saat ini sehat saja dan dirujuk ke Solo,” terangnya.
Sementara Ustad Dariusman menyampaikan bahwa secara fisik kondisi baik. Namun akal dan pikiran bisa dikatakan tidak stabil. “IQ tidak seperti teman-temannya,” tuturnya.