FOKUS JATENG-SRAGEN-Polres Sragen bergerak cepat mengusut tuntas kasus penyerangan seorang pria miesterius terhadap santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Falah Dusun Karangdowo, Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Sragen, Kamis 15 Maret 2018. Korban penyerangan ini bernama Udin (17), santri asal Dusun Ciwadas, Desa Sekasari, Kecamatan Garung, Wonosobo, Rabu 14 Maret 2018.
Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman menurunkan tim penyelidikan untuk mengungkap pelaku penyerangan santri tersebut. “Santri asal Wonosobo ini dipukul bagian perut dan ditindih satu karung gabah. Korban mondok atau tinggal di rumah Abah Umar. Mbah Umar sendiri sehari hari bekerja bertani tetapi sekaligus memberikan ajaran ajaran pendalaman agama,” katanya dalam jumpa pers bersama wartawan.
Jumlah anak yang mondok menuntut ilmu agama Islam di rumah Mbah Umar ada enam orang. Para santri ini semua berasal dari Daerah Wonosobo. “Korban tidak bisa mengenali pelakunya,” jelas dia.
Hal ini mengingat pelaku saat memukul perut korban memakai penutup wajah menggunakan sarung. Usai memukul korban, pelaku langsung kabur. “Saat ini tim masih di lapangan menghimpun keterangan. Nanti perkembangan dan hasil penyelidikan akan kita informasikan kembali,” ujar kapolres.
Pihaknya mengimbau seluruh masyarakat agar tidak mudah percaya terkait isu-isu yang berkembang. “Karena semua melihatnya dari belakang, tidak melihat secara jelas. Oleh karena itu klarifikasi dan konfirmasi dari saya bahwa tim dari jajaran polres saat ini sedang bekerja di lapangan mengungkap peristiwa ini maupun motifnya,” paparnya.