Asyiknya Kampung Pelangi di Ngledoksari, Karanggeneng, Boyolali Kota. Ini Penampakannya…

Anak-anak bermain di arena bermain Kampung Pelangi Ngledoksari, Desa Karanggeneng, Boyolali Kota, Kamis 22 Maret 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dusun Ngledoksari, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota, dulunya dicap sebagai kampung kumuh. Namun, dengan usaha keras pemerintah desa setempat dan didukung Pemkab Boyolali, kini kampung tersebut menjadi asri dan nyaman dikunjungi.

Hal ini mengingat, kampung ini mendapat program Bantuan dan investasi (BDI) dan Penataan Lingkungan Permukinan Berbasis Komunitas (PLPBK). Alokasi anggarannya semua dari pemerintah pusat. Dana ini digunakan untuk membikin “Kampung Pelangi”.

Kamis 22 Maret 2018, program penataan kampung dinyatakan selesai dan diresmikan langsung Wabup Boyolali, M Said Hidayat. Kampung tersebut terlihat asri berwarna-warni. Rumah-rumah sepanjang gang dicat aneka warna dan sejumlah gambar indah. Bahkan, gambar berisi petuah atau ajakan kepada warga agar berbuat baik dan mencintai lingkungan.

Antara lain bertuliskan, Ilmu yang tidak diamalkan laksana pohon yang tak berbuah, Ajarkan kebaikan kepada anak- anakmu dan didiklah budi pekerti yang baik. Ada pula tulisan, Bersih pangkal sehat. Ada kejadian unik saat peresmian kampung tersebut. Saat memberikan sambutan, Wabup M Said Hidayat langsung ditodong warga agar memberikan nama untuk taman yang dibangun dalma program tersebut.

Wabup pun menyodorkan dua nama yaitu Taman Pelangi dan Taman Ceria. Sebagian warga meminta nama Taman Pelangi dan sebagian lainnya Taman Ceria. Namun akhirnya disepakatai nama taman adalah Taman Pelangi Ceria. “Luar biasa, kami berharap taman dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bermain anak- anak serta tempat santai warga di sini,” terangnya.

Sementara itu, Kades Karanggeneng, Suparji menuturkan, Kampung Ngledoksari semula dikenal sebagai kampung kumuh. Pada tahun 90-an, kampung yang berada di dekat sungai itu adalah kawasan kandang ternak babi.

Namun, kemudian berkembang menjadi hunian para pemulung sampah. Hingga akhirnya, kandang babi pun tak bersisa. Namun kesan kumuh tak dapat dihilangkan sepenuhnya karena pemukiman pada penduduk dan gang- gang sempit.

“Kami mengucapkan terima kasih karena kini kampung ini sudah terhat asri dan bersih. Kami juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dan keamanan,” tuturnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Boyolali, Hendrarto Setyo Wibowo mengungkapkan, penataan Kampung Pelangi menelan dana Rp 500 juta dari pemerintah pusat. Dana digunakan untuk membuat talut, pembangunan MCK komunal.