FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Jelang perayaan Paskah, Satuan Sabhara dan Satlantas Polres Karanganyar melaksanakan sterilisasi benda berbahaya di Gereja Santo Pius X mulai Rabu 28 Maret 2018 hingga misa Paskah Minggu 1 April 2018. Langkah ini diambil demi keselamatan jemaat di gereja menjadi prioritas.
“Jumlah jemaat mulai Kamis sampai Minggu nanti diperkirakan 2.500 orang tiap pelaksanaan misa. Banyak hal yang perlu diwaspadai terutama gangguan kamtibmas. Sterilisasi kali ini merupakan tugas awal kita untuk memastikan misa pada Kamis malam bersih dari benda berbahaya seperti peledak, sajam dan sebagainya,” kata KBO Sabhara Polres Karanganyar Ipda Harjono kepada wartawan.
Sterilisasi gereja terbesar di Karanganyar ini melibatkan pula unit satwa K-9. Seekor anjing jenis labrador retreiver diterjunkan untuk mencari keberadaan benda berbahan peledak. Anjing jantan itu mengendus sampai ke sudut-sudut pekarangan, kursi jemaah dan altar. Sedangkan petugas lainnya juga mencari benda sama, hanya saja menggunakan alat pendeteksi logam.
“Kegiatan seperti ini akan sampai misa Minggu nanti. Bukan hanya di dalam gereja saja, namun juga di luarnya. Itulah mengapa satlantas ikut diterjunkan menata lalu lintas di Jalan Lawu, tepat depan gereja ini,” katanya seraya mengatakan sterilisasi kali ini tidak menemukan benda mencurigakan dan berbahaya.
Pastur Kepala Gereja Katolik St Pius X, Romo Norbertus Sukarno Siwi menyambut positif operasi pengamanan gereja oleh polisi. Ia menyadari hal itu menjamin kenyamanan peribadatan.
“Jumlah jemaah di sini mencapai 2.500 orang. Tentunya butuh pengamanan ekstra, terutama menjaga lalu lintas di jalan utama tetap kondusif. Kami mempersilakan jika aparat bersedia ikut mengecek barang bawaan jemaah,” jelasnya.
Rangkaian peribadatan Paskah di gereja ini akan diawali perayaan Kamis Putih dilanjutkan visualisasi jalan salib pada Jumat Agung. Dikatakannya, pemeran visualisasi akan memakai kostum kejawen. Lalu malam Paskah pada Sabtu dan puncak peribadatan pada Minggu.
Sterilisasi gereja juga dilakukan di tempat ibadah umat Kristiani itu di tiap kecamatan dengan mengandalkan aparat polsek, koramil dan satgas di masyarakat