Berpura-pura Tenggelam, Santri di Gemolong Sragen Tenggelam Sungguhan Meninggal Dunia

Evakuasi santri tenggelam di Bendung Natah, Gemolong, Sragen, Rabu sore 28 Maret 2018. (Huriyanto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Angga Erfandi (19), warga Dusun Ujung Biru, Desa Brayu, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, bernasib tragis Rabu sore 28 Maret 2018. Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Almusani meninggal dunia setelah tenggelam di Bendung Natah Dusun Koangrejo, Desa Genengduwur, Kecamatan Gemolong, Sragen.
Informasi yang dihimpun fokusjateng.com, Angga bersama 20 santri lainnya berenang bersama di Bendung Natah. Namun sekitar 10 menit bermain air, Angga mengerjai teman-temannya seolah-olah tenggelam dan minta tolong kepada rekan-rekannya. Kali kedua Angga berpura-pura tenggelam dan minta tolong, tapi tidak dihiraukan teman-temannya karena suka bercanda.
Selang beberapa menit kemudian korban benar-benar tenggelam. Kemudian rekan-rekan korban berusaha mencari dan dibantu dua warga setempat yang kebetulan melintas. Beberapa teman Angga dan warga yang tidak bisa menemukan tubuh Angga di dasar bendung.
Lantaran tidak menemukan, mereka langsung melaporkan ke Polsek Gemolong. Petugas bersama warga dan tim lainnya membantu pencarian hingga tubuh Angga ditemukan dengan keadaan tidak bernyawa. Kemudian jasad Angga dibawa oleh petugas dari Polsek Gemolong ke RSUD Gemolong untuk dilakukan visum.
Sementara itu, kepada wartawan Kasubag Humas Polres Sragen AKP Muryati mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan tim identifikasi dari Polres Sragen, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. “Dari kemaluan korban mengeluarkan air mani serta korban dinyatakan meninggal dunia karena tenggelam,” terangnya.