FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sungguh nestapa yang dialami Desti Ernawati, warga Dusun Klayutan, RT 1 RW 4, Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari, Boyolali. Gadis berusia 16 tahun ini mengalami lumpuh layu dengan pertumbuhan tubuh tidak normal sejak lahir. Kondisi tubuhnya kini memprihatinkan, hanya kulit membungkus tulang.
Desti – sapaan akrabnya – terlahir tidak normal, yakni prematur. Kondisi itu memengaruhi perkembangan tubuhnya. Pihak keluarga sendiri sudah berupaya mengobatkan Desti ke berbagai rumah sakit. Tidak hanya di Surakarta, namun juga sampai ke Semarang. “Pun teng pundi-pundi Mas (Sudah kemana-mana Mas),” tutur Jiyem (60), nenek Desti.
Yang dilakukan Jiyem setiap hari mengantarkan Desti berjemur di sebelah barat Dusun Klayutan. Itu dilakukan untuk menghangatkan badan Desti. “Kami pasrah saja. Tetap sabar merawatnya,” katanya.
Terkait biaya perawatan, selama 16 tahun hanya mengandalkan upah sang ayah yang menjadi tukang bangunan. “Belum ada bantuan, baik dari pemerintah maupun masyarakat umum,” kata Sri Susilo, paman Desti.
Setiap malam, Desti tidur bersama sang ayah, Sugiyanto (40). Sedangkan sang ibu, Tutik (35), kini bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia. “Malam tidur sama bapaknya, pagi sampai sore diasuh neneknya. Ibu Desti bekerja di Malaysia sudah dua tahun ini,” terangnya.
Aktivitas sehari-hari Desti hanya mengandalkan nenek dan ayah. Sebab kondisi kakinya tidak bisa diluruskan. Selain itu tidak bisa bicara. Kondisi giginya masih seperti balita. “Kalau ingin apa atau badan tidak enak ya hanya menangis,” tutur dia.