FOKUS JATENG-BOYOLALI-Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Boyolali selenggarakan lomba senam poco poco di Balai Sidang Mahesa, Kamis 12 April 2018. Perlombaan yang diikuti peserta sejumlah 25 kelompok dari sanggar dan instansi di lingkungan Pemkab Boyolali, berpartisipasi dalam lomba senam yang berasal dari daerah Sulawesi Utara ini.
Dengan beranggotakan tujuh orang setiap tim tampil dengan durasi selama 10 menit. Di hadapan enam dewan juri, kelihaian tim dalam bergerak senam yang dikreasikan tanpa mengurangi gerakan dasar senam poco poco.
Ketua Umum FORMI Kabupaten Boyolali, Siti Juariyah S Paryanto disela kegiatan mengungkapkan bahwa kegiatan lomba ini dilaksanakan dalam menyambut Peringatan Hari Kartini pada 21 April esok. Melalui kegiatan ini nantinya dirinya berharap masyarakat Kabupaten Boyolali dapat semakin rajin dan gemar berolahraga.
“Kita selalu mendorong masyarakat Boyolali agar lebih bisa mencintai olahraga, karena dengan olahraga tubuh kita semakin sehat dan bugar,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Juariyah, FORMI Kabupaten Boyolali selalu peduli akan kesehatan masyarakat Boyolali. Salah satunya dengan menggelar berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan olahraga ke tengah masyarakat.
Usai tampilan seluruh tim, dewan juri yang memeberikan penilaian mengumumkan hasil lomba dimana pemenang akan memperoleh tropi dan uang pembinaan. Untuk kategori sanggar, juara I diraih oleh tim dari Balinese Crew Solo, disusul juara II oleh tim dari Polres Sukoharjo, dan juara III didapat oleh tim dari DLD BLK Karanganyar.
Sementara untuk kategori instansi, juara I diraih tim dari RSUD Pandan Arang Boyolali, kemudian juara II didapat oleh UPT Dikdas LS Kecamatan Mojosongo, dan juara III diperoleh UPT Dikdas LS Kecamatan Boyolali. Fenia Ersenia, salah satu anggota tim pemenang dari RSUD Pandan Arang Boyolali, mengungkapkan rasa syukurnya bisa menjuarai perlombaan senam poco poco.
“Ternyata olahraga itu menyenangkan, olahraga bisa kita kreasikan dengan gerakan yang lebih cantik dan enerjik,” ujar wanita yang berprofesi sebagai petugas rekam medik ini. Dirinya tidak menyangka bisa menjadi tim terbaik meskipun latihannya hanya sekitar dua minggu sebelum perlombaan.