Tragis! Seorang Buruh Bangunan di Sragen Meninggal setelah Lehernya Tersayat Piringan Grinda Mesin

Huriyanto

Ilustrasi jurnalistik. (Pixabay/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SRAGEN-Nasib tragis menimpa Aliyanto, warga Dusun Barong, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah. Pasalnya, seorang buruh bangunan ini meninggal dunia setelah lehernya tersayat piringan grinda mesin Senin 23 April 2018.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun fokusjateng.com Rabu 25 April 2018, kejadian ini bermula saat Aliyanto membangun rumah Dwiyono, warga Dusun Sambirejo, Desa Soko, Kecamatan Miri, Sragen.

Saat itu,usai sarapan pagi, korban bersama temannya Munjiran dan Ngaini bermaksud melanjutkan pekerjaan. Yakni memotong tali bendrat menggunakan alat pemotong grinda mesin. Saat mesin dihidupkan, tak sengaja piringan grinda mengenai kaos yang dikenakan korban.

Putaran piringan grinda menggulung kaos hingga bagian atas. Lantas mengenai leher korban dengan luka sayatan sekitar 15 centimeter. Ketika itu kondisinya luka parah hingga lehernya nyaris putus. Melihat peristiwa itu, lantas kedua teman korban langsung menolong dan meminta pertolongan warga sekitar.

Aliyanto yang mengalami luka parah di bagian leher kemudian dievakusi ke RSUD dr Moewardi Solo. Namun karena lukanya terlalu berat, akhirnya Aliyanto meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit. “Korban meninggal saat perjalanan ke rumah sakit,” kata Kapolsek Miri AKP Nur Fajar Ikhsanudin, mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Polsek Miri, korban meninggal murni lantaran akibat kecelakaan saat melakukan pekerjaannya sebagai buruh bangunan. “Tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini. Pihak keluarga korban juga tak menginginkan dilakukan otopsi dan telah menerima meninggalnya Aliyanto sebagai musibah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pendem Herdiyana, saat dihubungi wartawan, mengatakan, korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat. “Ini musibah. Kecelakaaan kerja. Keluarga sudah menerima,” tutur dia.