FOKUS JATENG-BOYOLALI-Disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyampaikan informasi terkait meningkatnya status Gunung Merapi menjadi awas. BPPTKG merekomendasikan kepada pemerintah daerah sekitar salah satunya Boyolali untuk mengevakuasi seluruh warga dalam radius 15 km.
Sejumlah desa di Kecamatan Cepogo sebelah timur terdampak erupsi Merapi. Gerak cepat dilakukan Tim Siaga Desa (TSD) dan gabungan relawan mengarahkan penduduk agar menuju titik berkumpul sementara dan memastikan penduduk tidak ada yang tertinggal.
Hal ini skenario yang dilakukan dalam simulasi evakuasi bencana erupsi Merapi bidang kesehatan Kabupaten Boyolali. Simulasi ini sebagai salah satu rangkaian Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2018 di Kabupaten Boyolali yang diawali dengan apel siaga yang digelar di lapangan Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Kamis 26 April 2018.
Simulasi penanganan dititikberatkan pada penanganan kesehatan. Disampaikan semua korban bencana akan mendapat penanganan baik yang luka berat, ringan hingga meninggal dunia. Semua tim sesuai dengan klaster masing-masing saling bekerjasama untuk mengevakuasi dan memberikan penanganan korban ke pelayanan kesehatan.
Ribuan peserta mengikuti simulasi yang diawali dengan apel bersama yang terdiri dari berbagai unsur TNI, Polri, PMI, BPBD Boyolali, Dinas Kesehatan, pemadam kebakaran, Satpol PP, sukarelawan, kaum difabel, pelajar dan sejumlah komunitas di Boyolali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo dalam laporannya. “Kegiatan apel kesiapsiagaan ini dilaksanakan bersama dengan berbagai unsur dan relawan dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional di Boyolali,” terang Bambang.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Boyolali menyampaikan kegiatan ini mampu untuk meningkatkan kerjasama dalam mempersiapkan kesiapsiagaan dalam penanganan kebencanaan di Boyolali. “Tentunya dalam doa kita, semoga Kabupaten Boyolali terus menerus terjaga, terhindar, dijauhkan dari segala bentuk bencana. Dalam kesiapsiagaan bencana ini menjadi satu semangat yang terus terjaga,” terang Wabup Said.
Dalam kesiapsiagaan bencana ini menurut Wabup termasuk dalam ruang gerak wilayah kemanusiaan. Kemanusiaan tidak ada perbedaaan dan pembedaan apapun karena memiliki satu semangat dan satu tujuan yang sama dengan tetap menjalin komunikasi. “Jalin komunikasi yang baik dan ego sektoral dihilangkan dalam menangani kemanusiaan,” tandas Said.