FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Boyolali menggelar musyawarah cabang (muscab) ke-4 di Rumah Makan Elang Sari Boyolali, Minggu 6 Mei 2018. Pada kesempatan itu dihadiri Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB Mohamad Toha dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Zainudin Zein.
Selain itu juga dihadiri anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Tengah Budiyono dan Chamim Irfani yang sekaligus Ketua DPC PKB Boyolali. Acara ini juga dihadiri perwakilan 17 pimpinan anak cabang (PAC) dan organisasi sayap PKB, yakni Garda Bangsa, Perempuan Bangsa, dan Gema Bangsa.
Binti Mahmudah, ketua pelaksana muscab mengatakan, acara ini digelar dengan menjunjung semangat penguatan kepengurusan, regenerasi pengurus, dan konsolidasi upaya pembenahan dan ketertinggalan kursi legislatif. “Melalui Musca, PKB lahir dari rahim NU, maka diharapkan dapat menyatukan persepsi dan mengembangkan sauap sesuai koridor dan mengedepankan nilai luhur,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Ketua DPC PKB Boyolali Chamim Irfani merasa bersyukur bisa menyelenggarakan muscab. Muscab ini sebagai titik awal mewujudkan target tujuh kursi legislatif tingkat kabupaten. “Gelaran ini menandakan bahwa PKB Boyolali pelan tapi pasti bisa memunculkan kader-kader yang mumpuni. Ini dibuktikan kehadiran peserta muscab. Sebagai indikator semakin hari semakin bertambah kader,” tutur dia.
Dikatakan, PKB sejak lahir melalui proses dinamika luar biasa. Tapi di balik semua itu, income yang muncul adalah kader-kader yang militan. “Hari ini PKB Boyolali mencoba melakukan pergerakan-pergerakan. Siapa pun yang menyatakan sikap bergabung di PKB, itulah yang akan dicatat PKB Boyolali. PKB menata diri untuk masa yang akan datang,” tandasnya.
Pihaknya memimpin PKB Boyolali sudah dua tahun lebih. Roda organisasi bisa berjalan lantaran kekompakan pengurus, sayap PKB, dan elemen lainnya.
Sementara itu, Zainudin Zein, perwakilan DPW PKB Jawa Tengah mengatakan, kepengurusan yang terbentuk, nantinya segera melakukan konsolidasi struktural. Kemudian memperbaiki semua struktur partai, baik DPC, PAC, ranting, serta lembaga-lembaga yang ada.
“Tanpa struktur yang kuat sampai tingkat bawah, peluang untuk memperoleh suara relatif lebih susah. Jadi membutuhkan struktur dan penguatan. Seperti kursus-kursus kecil di tingkat bawah,” katanya.
Setelah konsolidasi struktural, selanjutnya konsolidasi kultural. Yakni dengan melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh NU. Selain itu konsolidasi bersama para calon legislatif.
Mohamad Toha, mewakili DPP PKB berpesan agar menguatkan makiyah (kebersamaan). “Dalam kebersamaan butuh kekompakan. Kekompakan butuh tim solid. Solid butuh pengurus DPC PKB yang solid,” jelasnya.
Di hadapan kader, anggota Fraksi PKB DPR RI ini mengajak untuk meyakinkan diri bahwa sebagai kader PKB yang berideologis, bukan PKB yang oportunis. Sebab, dengan ideologi yang kuat, bakal bertahan tidak hanya empat sampai lima tahun, tapi selamanya. “Kalau kecewa dengan pengurusnya lalu jangan benci dengan PKB. Karena PKB ini yang mendirikan para sesepuh kiai,” tegas Toha.