FOKUS JATENG-SRAGEN-Federasi Pekerja Mandiri (FPM) menggelar pelantikan dewan pimpinan cabang Federasi pekerja mandiri Kabupaten Sragen, Senin 14 Mei 2018 di pendopo rumah dinas bupati sragen. Terbentuknya FPM diharapkan mampu dan sangup menbangunan kemandirian masyarakat yang sangat penting.
Hal ini berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, adanya Federasi Pekerja Mandiri (FPM) diharapkan bisa membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di bumi sukowati.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di tengah tengah pidatonya di hadapan ratusan tamu undangan menyampaikan bahwa setelah diresmikan Federasi pekerja mandiri mampu bekerja mandiri dan manpu mengatasi penganguran yang ada di sragen, menurut bupati pengentasan kemiskinan tidak hanya di sektor formal saja,tetapi juga bisa melalui sektor non formal.
“Dari mana kita mau mulainya, yang tentu kita menbangun dari jiwa jiwa interpener muda yang mau bekerja, ayah saya dulu bercerita setiap jelajah desa selalu mengatakan yen ora obah ora mamah, itu menjadi cambuk bagi seluruh warga sragen, kita lebih senang tangan di atas dari pada tangan di bawah,” kata bupati.
Sementara itu, Pengurus Federasi Pekerja Mandiri (FPM) Sragen akan bergerak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Ketua FPM Sragen Joko Siswanto dalam pelantikan , Dirinya menjelaskan federasi ini membantu pekerja seperti UKM, tukang ojek, nelayan,nelayan dan sebagainya yang ada di Sragen.
”Kami akan bergerak sampai ke pelosok desa, kami akan mendata kegiatan masyarakat baik di bidang pertanian, peternakan, usaha kecil dan sebagainya,” ujarnya.
Pihaknya menyampaikan pengurus di Sragen ada 52 orang dengan berbagai bidang. Selain itu anggota yang bukan pengurus juga banyak dan akan didata kembali setelah pelantikan. ”Sudah banyak yang kontak saya yang siap menjadi anggota,” tuturnya.
Pihaknya akan bekerjasama dengan kepala dinas untuk mengembangkan perekonomian. Joko menegaskan akan bergerak sampai ke pelosok desa.
Sementara itu Wakil Ketua FPM Pusat Sdy Suwandi mewakili Ketua Umum Drs. Totok Utomo Budi Santoso menyampaikan pihaknya menghimpun pekerja non formal, seperti petani, peternak, nelayan dan pedagang kecil. ”Kita harap DPC FPM Sragen ini dapat segera bekerja, dan memiliki arti bagi masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya menyampaikan FPM menyampaikan organisasi ini non politik. Dia menegaskan secara organisasi membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Intinya kit mendukung pemerintah untuk membantu masyarakat,” katanya.
Dia menjelaskan di Indonesia pekerja formal hanya 20 persen. Sedangkan non formal ada 80 persen yang artinya, itu menjadi kewajiban FPM untuk membina. ”Silahkan rekrut jadi angggota, adakan pelatihan, nanti gratis, kita tidak akan pungut apapun kecuali keanggotaan tergantung dari DPC masing-masing,” jelas dia.