FOKUS JATENG-SRAGEN-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Tengah (Jateng) menargetkan bisa meloloskan dua calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV Jateng yang meliputi Kabupaten Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen.
Dua calon anggota legislatif (caleg) Partai Golkar yang ditargetkan melenggang ke Senayan tersebut yaitu Endang Maria Astuti (petahana), dan Agus Fatchurrahman, Ketua DPD Partai Golkar Sragen yang juga mantan Bupati Sragen.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Harian DPD Partai Golkar Jateng, M. Iqbal Wibisono, saat diwawancara wartawan di sela Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Partai Golkar Sragen, Senin 14 Mei 2018. “Di Dapil IV kami targetkan dua kursi DPR RI dan dua DPRD Provinsi Jateng,” katanya.
Menurut Iqbal target tersebut realistis menyusul peta politik di Dapil IV yang disebut dia sebagai lumbung suara partai berlambang pohon beringin itu. “Strategi kami nguri-uri yang sudah ada [petahana] sambil memunculkan atau menambah legislator baru,” terangnya.
Pendapat senada disampaikan Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Golkar Sragen, Sri Busono. Menurut dia target dua kursi DPR bukan sesuatu yang mustahil. Untuk mengoptimalkan perolehan suara, menurut dia perlu ada tandem antar caleg yang diusung Partai Golkar.
Konsep tersebut menurut dia pernah dipakah saat Pileg 2004 oleh dirinya. “Perlu saya tegaskan di sini majunya Pak Agus Fatchurrahman ini karena ditugaskan partai, bukan atas permintaannya. Pak Agus akan bertandem dengan Mas Bondan [Ketua DPD Partai Golkar Wonogiri ” kata dia.
Busono konsep tandem dan sinerjitas sangat lazim dalam Pileg utamanya di internal partai. Dia paling tidak senang bila antar caleg dalam satu parpol malah saling membunuh. “Harus bahu membahu untuk mendulang suara, termasuk caleg yang lain, Prinsipnya tak saling membunuh,” tegas dia.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Sragen, Agus Fatchurrahman, menjelaskan pihaknya menggelar Rapimda untuk merumuskan gagasan detail strategi untuk menyongsong Pileg 2019. Gagasan itu meliputi pencalonan, model rektumen, dan kompensasi bagi caleg yang tak jadi.